KOMPAS.com - Rizky Dendy Nugroho (18) merupakan salah satu korban yang selamat dari tragedi kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur.
Meski selamat, tetapi Rizky harus menderita luka di kaki dan rahangnya retak akibat terinjak-injak kerumunan suporter yang hendak menyelamatkan diri.
Bahkan, saat situasi tak terkendali karena tembakan gas air mata, dirinya sempat pingsan.
Ketika sadar, dia sudah dirawat di Rumah Sakit Saiful Anwar, Kota Malang selama dua hari.
Rizky mengaku dirinya menonton pertandingan Arema FC vs Persebaya itu bersama lima rekannya.
Saat itu mereka berada di tribune dekat pintu atau gate 2.
"Saya tidak ingat kejadiannya, yang saya ingat setelah beli es (minuman) sebelum pertandingan selesai itu, (setelah pertandingan selesai) terus ada suporter turun ke lapangan, keributan, habis itu ada gas air mata, enggak sadar," kata Rizky, Jumat.
Setelah ada tembakan gas air mata dari aparat, para suporter berhamburan hendak keluar dari stadion.
Rizky menduga saat itu dirinya terinjak-injak sehingga mengalami benturan di tubuhnya.
Dia juga mengalami batuk-batuk akibat tembakan gas air mata.
Meski kondisinya harus terbaring di rumah sakit, Rizky mengaku bersyukur masih diberikan umur panjang.
"Luka bagian kaki seperti pecah-pecah mungkin karena kena sepak (keinjak), sama ada retak kepala di rahang. Kalau sesak napas tidak, hanya batuk. Alhamdulillah masih dikasih umur," ujar dia.
Rizky masih menunggu hasil CT Scan untuk mengetahui kondisi tulangnya yang retak.
Baca juga: Kisah Pilu Balita yang Tewas dalam Tragedi Kanjuruhan, Diduga Sesak Nafas karena Gas Air Mata
Kendati demikian, dia menyayangkan adanya gas air mata di dalam stadion sehingga mengakibatkan banyak korban berjatuhan.
Sebab, saat itu terdapat banyak penonton dari kalangan ibu-ibu dan anak-anak.