Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rahang Retak karena Terinjak, Korban Tragedi Kanjuruhan Tak Kapok Ingin Nonton Arema FC Secara Langsung

Kompas.com - 08/10/2022, 17:36 WIB
Riska Farasonalia

Editor

KOMPAS.com - Rizky Dendy Nugroho (18) merupakan salah satu korban yang selamat dari tragedi kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur.

Meski selamat, tetapi Rizky harus menderita luka di kaki dan rahangnya retak akibat terinjak-injak kerumunan suporter yang hendak menyelamatkan diri.

Bahkan, saat situasi tak terkendali karena tembakan gas air mata, dirinya sempat pingsan.

Baca juga: Kisah Aremanita yang Tewas dalam Tragedi Kanjuruhan, Saat Jenazah Dimandikan Keluar Air dari Mata dan Hidung

Pingsan dua hari

Ketika sadar, dia sudah dirawat di Rumah Sakit Saiful Anwar, Kota Malang selama dua hari.

Rizky mengaku dirinya menonton pertandingan Arema FC vs Persebaya itu bersama lima rekannya.

Saat itu mereka berada di tribune dekat pintu atau gate 2.

"Saya tidak ingat kejadiannya, yang saya ingat setelah beli es (minuman) sebelum pertandingan selesai itu, (setelah pertandingan selesai) terus ada suporter turun ke lapangan, keributan, habis itu ada gas air mata, enggak sadar," kata Rizky, Jumat.

Setelah ada tembakan gas air mata dari aparat, para suporter berhamburan hendak keluar dari stadion.

Terinjak-injak kerumunan

Rizky menduga saat itu dirinya terinjak-injak sehingga mengalami benturan di tubuhnya.

Dia juga mengalami batuk-batuk akibat tembakan gas air mata.

Meski kondisinya harus terbaring di rumah sakit, Rizky mengaku bersyukur masih diberikan umur panjang.

"Luka bagian kaki seperti pecah-pecah mungkin karena kena sepak (keinjak), sama ada retak kepala di rahang. Kalau sesak napas tidak, hanya batuk. Alhamdulillah masih dikasih umur," ujar dia.

Rizky masih menunggu hasil CT Scan untuk mengetahui kondisi tulangnya yang retak.

Baca juga: Kisah Pilu Balita yang Tewas dalam Tragedi Kanjuruhan, Diduga Sesak Nafas karena Gas Air Mata

Pelaku dihukum setimpal

Kendati demikian, dia menyayangkan adanya gas air mata di dalam stadion sehingga mengakibatkan banyak korban berjatuhan.

Sebab, saat itu terdapat banyak penonton dari kalangan ibu-ibu dan anak-anak.

Dia berharap para pelaku bisa mendapatkan hukuman yang setimpal.

"Seharusnya enggak begitu, saya dengar banyak korban, di sana ada anak-anak dan ibu-ibu. Semoga pelaku mendapatkan hukuman setimpal, seimbang," ucap dia.

Rizky berharap pengamanan pertandingan sepak bola di Indonesia akan lebih baik lagi sehingga insiden tersebut tidak kembali terulang.

Aremania sejati

Pria asal Blimbing, Kota Malang itu mengaku, peristiwa mencekam di Stadion Kanjuruhan benar-benar di luar prediksinya kala itu.

Sebab, dirinya sudah sering menonton pertandingan Arema FC di Stadion Kanjuruhan.

"Sudah sering nonton di stadion, kalau kebagian tiket. Tetapi kalau away atau di luar kota, belum pernah," jelas dia.

Meskipun masih trauma dengan kejadian tersebut, Rizky mengaku masih ingin menjadi suporter Aremania sejati dengan menonton pertandingan secara langsung di Stadion Kanjuruhan.

"Kalau trauma ada, tapi namanya senang ya Insya Allah nanti sudah sehat semoga bisa nonton lagi. Harapannya jangan ada lagi kejadian seperti itu, kasihan banyak anak kecil," kata dia.

Sumber: Kompas.com (Penulis Kontributor Malang dan Batu, Nugraha Perdana | Editor Pythag Kurniati)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketum GP Ansor Gus Addin Sebut Haerul Amri Aktivis Sejati NU

Ketum GP Ansor Gus Addin Sebut Haerul Amri Aktivis Sejati NU

Regional
Polisi Buru Selebgram soal Arisan Bodong di Bengkulu, Kerugian Rp 2 Miliar

Polisi Buru Selebgram soal Arisan Bodong di Bengkulu, Kerugian Rp 2 Miliar

Regional
Hadi Santoso Gantikan Quatly Abdulkadir Alkatiri Jadi Wakil Ketua DPRD Jateng

Hadi Santoso Gantikan Quatly Abdulkadir Alkatiri Jadi Wakil Ketua DPRD Jateng

Regional
Terobos Palang Pintu, Motor Terserempet Kereta di Banyumas, 2 Orang Tewas

Terobos Palang Pintu, Motor Terserempet Kereta di Banyumas, 2 Orang Tewas

Regional
Laporkan Pelecehan Seksual, Mahasiswi PKL Jadi Tersangka UU ITE

Laporkan Pelecehan Seksual, Mahasiswi PKL Jadi Tersangka UU ITE

Regional
4 Selat Strategis Pelayaran Dunia yang Ada di Kawasan Indonesia

4 Selat Strategis Pelayaran Dunia yang Ada di Kawasan Indonesia

Regional
Bocah SD di Brebes Diduga Jadi Korban Pencabulan Tetangga, Modus Pelaku Pinjamkan Ponsel

Bocah SD di Brebes Diduga Jadi Korban Pencabulan Tetangga, Modus Pelaku Pinjamkan Ponsel

Regional
Pengangguran Terbanyak di Banten Lulusan SMK, BPS: Lulusan SD Paling Banyak Bekerja

Pengangguran Terbanyak di Banten Lulusan SMK, BPS: Lulusan SD Paling Banyak Bekerja

Regional
Kasus Ayah Perkosa Anak Terungkap saat Korban Ketakutan di Pojok Ruangan

Kasus Ayah Perkosa Anak Terungkap saat Korban Ketakutan di Pojok Ruangan

Regional
Ratusan Ribu Suara Pemilu di Babel Tidak Sah, KPU Siapkan Pengacara

Ratusan Ribu Suara Pemilu di Babel Tidak Sah, KPU Siapkan Pengacara

Regional
2.540 Ekor Burung Liar Diselundupkan ke Jawa, Diduga Hasil Perburuan Hutan Lampung

2.540 Ekor Burung Liar Diselundupkan ke Jawa, Diduga Hasil Perburuan Hutan Lampung

Regional
HUT Ke-477 Kota Semarang, Pemkot Semarang Beri Kemudahan Izin Nakes lewat Program L1ON

HUT Ke-477 Kota Semarang, Pemkot Semarang Beri Kemudahan Izin Nakes lewat Program L1ON

Kilas Daerah
Polda NTT Bentuk Tim Gabungan Ungkap Kasus Penemuan Mayat Terbakar di Kota Kupang

Polda NTT Bentuk Tim Gabungan Ungkap Kasus Penemuan Mayat Terbakar di Kota Kupang

Regional
Ketua Nasdem Sumbar Daftar Pilkada Padang 2024

Ketua Nasdem Sumbar Daftar Pilkada Padang 2024

Regional
Sopir Innova Tewas Diduga Serangan Jantung dan Tabrak 2 Mobil di Solo

Sopir Innova Tewas Diduga Serangan Jantung dan Tabrak 2 Mobil di Solo

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com