17 Kecamatan di Jateng Belum Punya SMAN dan SMKN, Disdikbud Usul Bangun 6 Sekolah Baru

SEMARANG, KOMPAS.com- Demi mengupayakan pemerataan akses pendidikan, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Jawa Tengah mengusulkan 6 Unit Sekolah Baru (USB) yang tersebar di 6 kecamatan.

Di antaranya USB SMAN di Kecamatan Bruno, Purworejo, USB SMAN atau SMKN di Kecamatan Garung, Wonosobo, USB SMAN di KecamatanTegal Selatan, Kota Tegal, USB SLBN di Kecamatan Purwokerto, Kabupaten Banyumas, USB SMAN di Kecamatan Pasar Kliwon Kota Surakarta, USB SMAN di Kecamatan Cilongok Kabupaten Banyumas.

Baca juga: 17 Kecamatan di Jateng Terungkap Belum Punya SMAN dan SMKN

“Kapan realisasinya saya masih belum bisa memberi kepastian. Tapi sesuai dengan urutan pengajuannya itu,” terang Kepala Disdikbud Jateng Uswatun Hasanah saat diwawancarai KOMPAS.com, Rabu (5/10/2022).

Diketahui, sejumlah daerah belum memiliki unit SMAN dan SMKN setelah pemberlakuan sistem zonasi. Sampai sekarang pihaknya mencatat 17 kecamatan yang termasuk blank spot.

Sementara tahun ini pihaknya menggarap SMAN dan SMKN di 3 lokasi. Yakni SMAN  Tawangwangu di Karanganyar yang sudah mulai mengikuti Penerimaan Peserta Didik baru (PPDB) 2022.

Kemudian SMKN Lumbir di Banyumas dan SMKN Pagentan di Banjarnegara yang direncanakan mengikuti PPDB mulai 2023 mendatang.

“Lha nanti yang berikutnya mana yang di-ACC untuk segera direalisasikan,” tambahnya.

Baca juga: Pelajar SMA di Pinrang Ditemukan Tewas Bersimbah Darah, Diduga Korban Pembunuhan

Pihaknya berharap, pemerintah di kabupaten atau kota dapat ikut turun tangan membantu pengadaan tanah untuk USB di 17 blank spot.

“Sehingga kita menganggarkan untuk membangun. Nah kalau tidak ada tanahnya kan anggaran termasuk untuk pembelian tanahnya ya,” katanya.

Pasalnya realisasi pembangunan USB perlu mengkaji banyak hal dan mempertimbangkan skala prioritas. Terlebih kemampuan APBD terbatas bila harus mengakomodasi semua usulan sekaligus.

“Termasuk yang terakhir itu kan Cilongok ya. Itu kan usulan yang baru saja masuk kemarin, saya dan Pak Gubernur juga sudah ke sana,” jelasnya.

Pihaknya mengaku telah menemui komunitas pejuang sekolah di Cilongok. Saat ini mereka mendapatkan tugas untuk belajar dari SMK Lumbir.

Selain sebagai bentuk pemerataan akses pendidikan, upaya tersebut sekaligus dilakukan untuk memotong rantai kemiskinan di Jateng.