Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Danau Tolire Ternate dan Legenda Buaya Putih

Kompas.com - 01/10/2022, 06:06 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Danau Tolire adalah salah satu obyek wisata yang ada di kaki Gunung Gamalama, Pulau Ternate, Maluku Utara.

Danau tersebut berada di Desa Takome, Kecamatan Pulau Ternate, Ternate, Maluku Utara.

Untuk menuju ke Danua Tolire, pengunjung bisa mengendarai kendaraan pribadi dan menempuh jarak sekitar 18 kilometer dari pusat Kota Ternate.

Ada dua danau di kawasan Desa Takome yakni Danau Tolire Besar dan Danau Tolire Kecil yang berada di tepi jalan.

Harga tiket masuk Danau Tolire Besar pun cukup terjangkau. Pada September 2022, dua pengunjung dengan satu motor hanya cukup membayar Rp 7.000.

Setelah memarkirkan kendaraan, pengunjung cukup berjalan beberapa meter untuk mencapai lembah Danau Tolire Besar.

Baca juga: Danau Tolire: Daya Tarik, Harga Tiket, Legenda, dan Rute

Legenda buaya putih di Danau Tolire

Legenda buaya putih menjadi bagian tak terpisahkan dari Danau Tolire. Dikisahkan danau berwarna kehijauan tersebut adalah tempat tinggal buaya putih dengan ikatan merah di lehernya.

Konon, buaya putih itu akan muncul dari sebelah barat setelah sang pawang memberikan sesajen berpa telur dai ikan.

Cerita tutur masyarakat Maluku Utara menyebut tolere gam saha yang berarti Tolire kampung yang tenggelam karena kutukan Dewa.

Dikutip dari kemdikbud.go.id, dikisahkan pada masa lalu terdapat sebuah kampung yang aman dan sentosa di wilayah Kesultanan Ternate.

Masyarakatnya sangat menghormati para leluhurnya. Mereka juga kerap memberikan sesajen sebagai tanda terimakasih kepada Para Dewa yang telah melindungi mereka dari marabahaya.

Baca juga: Saat Warga Ternate Antusias Sambut Jokowi, Ada yang Sampai Naik Pohon...

Sesajen diberikan saat upacara dan saat itu warga menggunakan pakaian warna warni sambil membunyikan gong tifa. Para penari pun menari mengikuti irama musik.

Tuak dan arak pun tak ketinggalan hingga banyak masyarakat tak sadarkan diri. Padahal Sang Kepala Kampung sudah memperingatkan selama upacara berlangsung tak boleh ada pelanggaran yang membuat Dewa murka.

Ternyata terjadi sebuah malapetaka. Sang kepala kampung juga meminum tuak dan menari bersama masyarakat. Dipengaruhi minuman keras, Sang Kepala Kampung memperkosa anak gadinya.

Keesokan harinya, seorang ibu terbangun jelang shubuh hendak menyusi anaknya dan mendegar kokok ayam, “tolire gam jaha, tolire gam jaha, tolire gam jaha …” yang artinya Tolire dilanda bencana, Tolire akan tenggelam...

Baca juga: Presiden Jokowi Diberi Gelar Pangeran Bangsawan oleh Sultan Ternate

Geowisata Batu Angus Ternatedokumentasi Kemenparekraf Geowisata Batu Angus Ternate
Suara kokok ayam ini terdengar sampai tiga kali. Tiba-tiba Sang Ibu itu ketakutan dan memutuskan untuk menggendong anaknya yang masih kecil segera melarikan diri dari kampung.

Namun di saat bersamaan terdengar gemuruh air dan benturan-benturan keras. Seketika ia sadar bahwa kampung Tolire akan tenggelam. Kelak kawasan deesa itu menjadi Danau Tolire Besar.

Sementara itu anak gadis yang telah diperkosa sang ayah berusaha lari ke pantai untuk menyelamatkan diri dengan menaiki sampan.

Belum sempat menaiki sampan, tanah di sekitarnya retak dan tergenang air. Kelak kawasan itu dikenal dengan danau Tolire Kecil.

Baca juga: Sejarah Singkat Kampung Sarani, Kampung Kuno di Ternate yang Namanya Kini Mulai Tak Dikenal

Jarak antara Danau Tolire Besar dan Danau Tolire kecil hanya sekitar 250 meter. Dipercaya gadis tersebut terkubur di dasar Danau Tolire Kecil yang berada di sebelah selatan dengan kedalaman mencapai 6-7 meter.

Sementara sang ayah yang telah memperkosa anaknya menjelma menjadi buaya putih yang menghuni Danau Tolire besar.

Cerita tutur juga menyebut banyak harta karun tersimpan di dasar Danau Tolire Besar. Harta karun itu adalah milik masyarakat Kesultanan Ternate saat Portugis menjajah Ternate abad ke-15.

Masyarakat memilih membuang hartanya ke danau agar tak dirampas tentara Portugis.

Konon jika seseorang melempar batu ke arah Danau Tolire Besar, maka batu itu tak akan pernah menyentuh permukaan danau. Namun saat ini aktivitas melempar batu ke danau sudah dilarang.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dirundung, Puluhan Siswi SMA Wira Bhakti Gorontalo Lari dari Sekolah

Dirundung, Puluhan Siswi SMA Wira Bhakti Gorontalo Lari dari Sekolah

Regional
Dituding Lecehkan Gadis Pemohon KTP, ASN Disdukcapil Nunukan: Saya Tidak Melakukan Itu

Dituding Lecehkan Gadis Pemohon KTP, ASN Disdukcapil Nunukan: Saya Tidak Melakukan Itu

Regional
Longsor di Pinrang, Batu Seukuran Mobil dan Pohon Tumbang Tutupi Jalan

Longsor di Pinrang, Batu Seukuran Mobil dan Pohon Tumbang Tutupi Jalan

Regional
Transaksi Seksual di Balik Pembunuhan Gadis Muda Dalam Lemari di Cirebon

Transaksi Seksual di Balik Pembunuhan Gadis Muda Dalam Lemari di Cirebon

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Sedang

Regional
Lontaran Pijar Gunung Ibu Capai 1.000 Meter di Bawah Bibir Kawah

Lontaran Pijar Gunung Ibu Capai 1.000 Meter di Bawah Bibir Kawah

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Berawan

Regional
Mati Terkena Tombak, Bangkai Paus Kerdil Terdampar di Botubarani

Mati Terkena Tombak, Bangkai Paus Kerdil Terdampar di Botubarani

Regional
Ibu Melahirkan di Ambulans karena Jalan Rusak, Dinkes Kalbar Bersuara

Ibu Melahirkan di Ambulans karena Jalan Rusak, Dinkes Kalbar Bersuara

Regional
[POPULER NUSANTARA] Pabrik Sepatu Bata di Karawang Tutup | Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik

[POPULER NUSANTARA] Pabrik Sepatu Bata di Karawang Tutup | Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik

Regional
Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Regional
Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Regional
Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com