Marshall mengatakan, pihaknya memilih 20 orang siswa dari setiap sekolah untuk mengikuti kegiatan workshop 100 remaja merajut noken yang berlangsung pada tanggal 15 September.
“Para siswa dari masing-masing sekolah melakukan pelatihan merajut noken. Hasil rajutan noken ini telah dipamerkan dalam hasil karya 100 remaja,” ucapnya.
Tak hanya pameran noken, dalam momen itu juga Marshall mengajak Asisten III Setda Kabupaten Jayapura, Timotius Demetouw dan perwakilan Dinas Kebudayaan Kabupaten Jayapura, Elvis Kabey memanen pohon Mahkota Dewa sebagai bahan baku pembuatan noken.
“Pohon Mahkota Dewa marupakan salah satu pohon yang kulitnya digunakan untuk bahan dasar noken. Ini kami tanam di sekitar lokasi CPA Hirosi guna melestarikan bahan baku noken asli di Papua,” ujarnya.
Baca juga: Cuplikan Film Si Tikam Noken Picu Kontroversi, Ini Kata Tokoh-tokoh di Papua
Sementara itu, Asisten III Setda Kabupaten Jayapura, Tomitius Murib memberikan apresiasi terhadap program Nomase yang dilakukan oleh Sanggar Budaya Reimay dalam melestarikan budaya merajut noken bagi generasi muda yang ada di Kabupaten Jayapura.
“Mewakili Pemda Jayapura, kami memberikan apresiasi terkait dengan program merajut noken bagi para generasi muda, terutama anak-anak di sekolah, sehingga budaya merajut noken tetap dilestarikan kedepannya,” ucap dia.
Timotius berharap kegiatan Nomase ini tetap dilakukan lagi ke sekolah-sekolah yang lain di Kabupaten Jayapura, sehingga budaya merajut noken menggunakan bahan baku kulit kayu tetap terjaga dan dilestarikan oleh anak-anak sekolah.
Baca juga: SATP Pecahkan Dua Rekor MURI karena Noken
“Diharapkan agar kegiatan Nomase ini tetap dilakukan secara rutin dengan sasaran kepada anak-anak sekolah, sehingga budaya merajut noken di Kabupaten Jayapura tetap terjaga selalu,” harapnya.
Salah satu Siswi SMA YPPK Asisi Sentani, Dwi Yoku merasa senang lantaran bisa belajar merajut noken melalui program Nomase dari Sanggar Budaya Reimay kepada para siswa-siswi yang ada di SMA YPPK Asisi Sentani.
“Dengan program ini kami bisa belajar bagaimana merajut noken dan ikut menjaga serta melestarikan noken sebagai warisan budaya dunia yang ada di Papua,” katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.