Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

SATP Pecahkan Dua Rekor MURI karena Noken

Kompas.com - 29/10/2021, 19:02 WIB
Aloysius Gonsaga AE

Penulis

KOMPAS.com - Sekolah Asrama Taruna Papua (SATP) meraih dua rekor dunia dari Museum Rekor Indonesia (MURI).

Rekor itu diraih karena siswa dan siswi di sekolah tersebut mampu membuat noken terbanyak dan penggunaan noken terbanyak untuk tas sekolah.

SATP merupakan sekolah milik Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK) yang dikelola oleh Yayasan Pendidikan Lokon (YPL). Sekolah ini dibiayai melalui dana kemitraan PT Freeport Indonesia.

Baca juga: Dukung Pesparawi XIII, YPMAK Beri Bantuan Rp 1 Miliar

Museum Rekor Dunia – Indonesia (MURI) mencatat dan memberikan piagam penghargaan yaitu "Noken Terbanyak yang Dibuat oleh Siswi 1.000 Buah" dan "Penggunaan Noken Terbanyak Sebagai Tas Sekolah 1.104".

Penyerahan piagam rekor dunia ini diberikan bersamaan dengan peringatan ke-93 Hari Sumpah Pemuda dan peringatan Bulan Bahasa pada Kamis (28/10/2021). Kegiatan itu digelar di Sport Hall SATP.

Pada Festival Bulan Bahasa 2021 dengan tema "Gaungkan Bahasa Cintai Budaya Satukan Kita" itu, siswa dan siswi SATP menampilkan berbagai berbagai macam atraksi seperti tarian–tarian khas Papua, penampilan Ansambel Music, tarian nusantara, marching band, drama musical, film pendek, dan vocal grup chiquita.

Senior Manager MURI Awan Rahargo mengatakan, di wilayah bagian timur, khususnya di Mimika, MURI telah mencatat 12 pencapaian rekor dan kini bertambah dua rekor.

Bahkan, rekor ini bukan hanya untuk nasional melainkan menjadi rekor dunia yang ditorehkan oleh STAP.

Baca juga: Mengenal Noken, Tas Tradisional Papua Warisan Budaya UNESCO yang Jadi Suvenir PON XX

"Pada hari ini sekaligus memperingati Sumpah Pemuda dan menjadi agenda Yayasan Pendidikan Lokon, STAP meraih dua rekor dunia,": ujar Awan dalam sambutannya.

"Rekor yang diperoleh adalah pembuatan noken oleh 1.000 siswa–siswi dan penggunaan noken terbanyak digunakan sebagai tas sekolah oleh 1.104 siswa-siswi STAP."

Sementara itu, Vice Presiden PT Freeport Indonesia Bidang Community Development Nathan Kum menjelaskan, pendidikan dan budaya merupakan dua hal penting dan sekaligus memberikan gambaran apa arti noken bagi Suku Amungme.

"Anak–anak harus paham soal noken. Noken itu lambang saat kita berbagi berkat, kita makan, sebagian simpan di noken, lalu kita jalan ketemu orang yang membutuhkan kita bagi ke orang itu dan itulah arti noken, yaitu berbagi," kata Nathan.

Selain itu, ia memberikan pesan kepada YPMAK dan YPL selaku pengelola sekolah STAP agar terus memberikan pembelajaran mengenai budaya dan ilmu pendidikan.

"Satu hal yang harus anak–anak belajar yaitu bersyukur. Kita bersyukur karena PTFI beroperasi di sini. Belajar untuk bersyukur, karena kalian terpilih masuk dalam beasiswa di YPMAK dan melalui PTFI kita bersyukur kepada Tuhan karena terpilih, untuk itu budaya dan ilmu harus dijaga," pungkas Nathan.

Dengan rekor baru ini, di Kabupaten Mimika tercatat sebanyak 16 rekor MURI. 14 rekor sebelumnya diciptakan oleh Pemda Mimika dan PT Freeport Indonesia.

Pemda Mimika pernah menorehkan rekor antara periode 2011–2019, di antaranya peserta terbanyak dalam kegiatan memahat, membuat ukiran patung terbesar, peserta terbanyak dalam festival bakar batu dan pada 2019 dua rekor sekaligus dicatat yaitu peserta terbanyak tari seka dan mengenakan busana tauri.

Selain itu, ada tujuh rekor yang dibuat oleh PT Freeport Indonesia pada rentang waktu 2012 hingga 2017.

Beberapa di antaranya adalah peserta terbanyak tarian kontenporer Kakuru, upacara hari Kemerdekaan RI yang diselenggarakan di tambang bawah tanah, pembangunan dan pemilik smelter tembaga pertama di Indonesia.

Selain itu, rekor pemasok tunggal konsentrat tembaga terbanyak dan tiga rekor sekaligus pada 2017 yakni pembangunan masjid dan gereja yang berlokasi di bawah permukaan tanah kurang lebih 1.700 meter, pembangunan masjid yang terletak pada elevasi tertinggi sekitar 3.800 meter, lalu perusahaan tambang dengan pengembangan dan pelatihan terlengkap bagi masyarakat lokal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com