Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Intensitas Kecelakaan di Jalan Lingkar Salatiga Tinggi, Pengamat: Kesalahan Konstruksi Sejak Awal

Kompas.com - 29/09/2022, 17:39 WIB
Dian Ade Permana,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

SALATIGA, KOMPAS.com - Berulangnya kecelakaan yang melibatkan kendaraan besar, terutama truk, di Jalan Lingkar Salatiga (JLS) dikarenakan kesalahan dalam konstruksinya. Hal ini disampaikan Koordinator Komunitas Masyarakat Transportasi Salatiga, Kristianto Irawan Putra.

Dia mengatakan rekayasa lalu lintas sulit untuk dilakukan karena kontur jalan JLS.

"Ini terutama sudut elevasi jalannya memang sudah bermasalah sejak konstruksinya," jelas lulusan Universitas Heidelberg, Jerman tersebut, Kamis (29/9/2022).

Baca juga: Pohon Tumbang di Jalan Lingkar Salatiga, Pengendara Motor Tergelincir dan Terluka

"Jalan terus menurun sejak masuk JLS Tingkir, ini menyebabkan rawan kecelakaan. Paling sering terjadi di simpang Salib Putih dan turunan yang area TPU Ngemplak," ungkapnya.

Dia menilai pemasangan rambu-rambu yang dilakukan oleh Pemkot Salatiga, tidak akan mengurangi kerawanan kecelakaan di JLS.

"Karena sebab utama kecelakaan itu memang di kondisi jalan, bukan di sopir atau kepatuhan terhadap rambu," kata Kristianto.

Bahkan rencana pembangunan jalur penyelamat juga dinilai tidak menyelesaikan persoalan.

"Rencana pembangunan jalur penyelamat itu sebenernya baik, tapi tidak bisa menyelesaikan akar permasalahan yang memang bersumber dari konstruksi jalan," tegasnya.

Kristianto mengungkapkan untuk perbaikan konstruksi JLS membutuhkan waktu panjang dan biaya yang tidak sedikit.

"Ini karena memang harus menata jalan dari awal lagi, butuh biaya banyak," ungkapnya.

Solusi yang memungkinkan adalah menyiagakan petugas di jalur masuk JLS Tingkir untuk melakukan pengecekan tonase beban truk.

"Jika memang melebihi karena muatan berat atau bahkan Over Dimension Over Load (ODOL) ya dilarang lewat JLS, bisa diarahkan ke jalur lama melalui Jalan Veteran hingga ke Jalan Osamaliki. Atau bahkan trus masuk ke tol," ungkapnya.

Namun, lanjutnya, jalur lama melalui Jalan Veteran ke Jalan Osamaliki, titik rawan kecelakaan ada di turunan Pasar Sapi.

"Ini juga perlu diantisipasi karena ada traffic light, turunan menjadi berbahaya," kata Kristianto.

Intensitas kecelakaan di JLS terhitung tinggi. Kecelakaan yang didominasi kendaraan berat tersebut kebanyakan disebabkan gangguan fungsi rem hingga menyebabkan adanya korban jiwa.

Sebelumnya, puluhan rambu plang agar pengendara berhati-hati saat berkendara di JLS dipasang di wilayah Kecamatan Sidomukti Kota Salatiga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

Regional
Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Regional
Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Regional
Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Regional
Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Regional
Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Regional
Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Regional
Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Regional
Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Regional
Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Regional
Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Regional
Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Regional
Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Regional
Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi 'Saling Lempar'

Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi "Saling Lempar"

Regional
9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com