Saat mobil melewati perlintasan kereta api di Desa Banjarrejo, datang kereta api Kertanegara dari arah utara ke timur.
Diduga sopir tak mengetahui jik akan ada kereta api yang melintas. Kecelakaan pun tak bida dihindari.
Akibat benturan keras, mobil ringsek dan terseret beberapa meter.
Baca juga: Kecelakaan Maut Kereta Api Vs Daihatsu Sigra di Kediri, Seorang Penumpang Tewas
Gubernur Papua, Lukas Enembe, disebut memiliki tambang emas yang dikelola secara tradisional di Distrik Mamit, Kabupaten Tolikara, Papua.
Hal tersebut disampaikan oleh Kuasa Hukum Lukas Enembe, Stefanus Roy Rening, berdasarkan pengakuan dari sang gubernur.
"Perlu saya sampaikan bahwa Pak Gubernur (Lukas Enembe) ini punya tambang emas di kampung dia di Mamit, Tolikara," kata Roy, dikutip dari Tribunnews, Jumat (23/9/2022).
"Saya sudah konfirmasi (ke Lukas Enembe)," ujar Roy dalam program 'Rosi' yang ditayangkan YouTube Kompas TV, Kamis (22/9/2022).
Akan tetapi, Roy mengatakan, perizinan tambang emas tersebut saat ini tengah diurus dan akan langsung dilaporkan ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) setelah selesai.
Roy menyampaikan, tambang emas milik Lukas Enembe itu dikelola oleh warga Papua secara tradisional.
Baca juga: Lukas Enembe Punya Tambang Emas di Papua, Kuasa Hukum: Izin Sedang Diurus untuk Dilaporkan ke KPK
Diduga tawuran tersebut akibat kesalahpahaman yang terjadi pada sore hari di Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB).
Kericuhan terjadi hingga tengah malam dan sejumlah mahasiswa terlihat saling mengejar sambil membawa kayu balok.
Kejar mengejar ini terjadi mulai dari sekitar kompleks gedung FEB hingga ke depan Gedung Rektorat Unila.
Beberapa sekuriti tampak berjaga agar mahasiswa tidak masuk ke lingkungan Gedung Rektorat tersebut.
Kericuhan berhenti setelah aparat kepolisian dari Polsek Kedaton dan Polresta Bandar Lampung serta pihak Dekanat FEB meminta mahasiswa membubarkan diri.
Baca juga: Universitas Lampung Ricuh, Mahasiswa Satu Fakultas Tawuran hingga Tengah Malam