KOMPAS.com - Sejak beberapa tahun terakhid sejumlah warga Dusun Talangagung Kasin, Desa Talangagung, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang, telah menggunakan kompor dengan energi alternatif, gas metana (CH4).
Gas metana tersebut dihasilkan dari tumpukan sampah tempat pemrosesan akhir (TPA) di sekitar rumah mereka.
Di Papua, Gubernur Papua, Lukas Enembe, disebut memiliki tambang emas yang dikelola secara tradisional di Distrik Mamit, Kabupaten Tolikara, Papua.
Perizinan tambang tersebut saat ini sedang diurus dan akan langsung dilaporkan ke KPK setelah selesai.
Dua berita tersebut menjadi perhatian pembaca Kompas.com dan berikut 5 berita populer Nusantara selegkapnya:
Sejak tahun 2019, sejumla sejumlah warga Dusun Talangagung Kasin, Desa Talangagung, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang, telah menggunakan kompor dengan energi alternatif, gas metana (CH4).
Gas metana tersebut dihasilkan dari tumpukan sampah tempat pemrosesan akhir (TPA) di sekitar rumah mereka.
Salah satuny adalah Nur Azizah. Ia bercerita mendapatkan kompor berbahan bakar gas metana secara gratis dari pengelola TPA Talangagung.
Nur mengaku, penggunaan kompor dengan bahan bakar gas metana itu tak memakan biaya apa pun. Ia tak mengeluarkan uang untuk instalasi atau biaya per bulan.
"Tidak ada biaya apa pun. Instalasi maupun iuran per bulannya," tegasnya.
Selama ini, Nur mengaku tidak pernah ada kendala signifikan dalam penggunaan kompor itu. Hanya saja, saat hujan kompor itu tidak berfungsi.
"Kalau hujan deras tidak bisa menyala. Sebagai antisipasinya kami menyediakan kompor khusus menggunakan gas elpiji," jelasnya.
Baca juga: Cerita Warga di Malang Gunakan Kompor Berbahan Bakar Gas Metana, Sudah Dipakai Sejak 2019
Kecelakaan tersebut menyebabkan minibus rusak parah dan satu penumpangnya tewas di TKP.
Kecelakaan itu melibatkan Kereta Api Kertanegara dan minibus Daihatsu Sigra dengan nomor polisi W 1239 SR yang dikendarai AAT (31), warga Kelurahan Ketami, Kota Kediri.