Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kades di Malang Terseret Dugaan Pelecehan, Pemkab Tunggu Proses Hukum

Kompas.com - 23/09/2022, 11:18 WIB
Imron Hakiki,
Krisiandi

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Malang memberi merespons adanya dugaan pelecehan dan kekerasan yang dilakukan oknum Kepala Desa di Kecamatan Wajak, Kabupaten Malang. 

Kepala Desa berinisial TP itu diduga melecehkan seorang perempuan, RDR (39), Minggu (18/9/2022) lalu.

Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Malang Eko Margianto mengaku telah mendapatkan informasi terkait dugaan pelecehan dan kekerasan itu dari media massa.

"Kalau adanya aduan secara resmi kami belum menerima. Tapi saya tahu dari media massa terkait dugaan pelecehan dan kekerasan itu," ungkapnya melalui sambungan telepon, Jum'at (23/9/2022).

Berdasarkan hasil pengembangan, Eko mengaku mendapatkan informasi bahwa dugaan kasus tersebut saat ini tengah diproses aparat pengegak hukum.

Baca juga: Dapat Laporan Siswa Dipukul, Kades di Lombok Barat Ngamuk dan Bentak Guru di Sekolah

"Kabarnya korban sudah membuat aduan kepada aparat penegak hukum. Jadi kami menghormati proses hukum itu. Hasilnya bagaimana, baru nanti DPMD akan menindaklanjuti dugaan tersebut," jelasnya.

Sementara ini, Eko menerangkan bahwa camat sebagai kepanjangan tangan dari Bupati Malang telah melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait serta pembinaan kepada terduga pelaku.

"Sementara ini, Camat masih sebatas melakukan berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait dan melakukan pembinaan kepada terduga pelaku," pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, seorang perempuan berinisial RDR, warga Desa Dadapan, Kecamatan Wajak, Kabupaten Malang membuat aduan karena diduga menjadi korban pelecehan dan kekerasan ke Kepolisian Sektor (Polsek) Wajak dengan nomor LP-B/35/IX/2022/Polsek Wajak/Polres Malang/Polda Jatim tertanggal 20 September 2022.

Dalam data laporan itu, pelakunya adalah oknum Kepala Desa di Kecamatan Wajak, Kabupaten Malang berinisial TP.

Dalam laporan itu diuraikan bahwa peristiwa itu terjadi pada 18 September 2022 sekitar pukul 18.30 WIB. TP memegang payudara korban kemudian dipukul sebanyak satu kali mengenai wajah korban. Kemudian menjambak rambut korban.

Peristiwa itu terjadi saat ada kegiatan atraksi tarian dalam rangka karnaval Desa Dadapan di ruas jalan raya tepat di depan rumah terduga pelaku.

"Saat korban hendak menata barisan, dari arah depan terduga pelaku datang ke arah korban dalam keadaan mabuk, dan langsung memegang payudara korban. Kemudian ditangkis oleh korban, lalu terduga pelaku memukul wajah dan menjambak korban," demikian uraian surat aduan sebagaimana diterima Kompas.com.

Terduga korban tidak bisa dihubungi pasca membuat surat aduan tersebut. Kompas.com mencoba menghubungi korban beberapa kali melalui sambungan telepon, namun belum ada respon dari pihak korban.

Baca juga: Kades di Malang Diduga Lecehkan dan Aniaya Seorang Perempuan, Ini Kata Polisi

Sementara itu, Kepala Seksi Hubungan Masyarakat Kepolisian Resor (Kasi Humas Polres) Malang, Iptu Ahmad Taufik menyebut masih menunggu limpahan kasus itu dari jajaran Polsek Wajak untuk pemeriksaan korban dan saksi-saksi.

"Karena korbannya seorang perempuan, kasusnya akan segera dilimpahkan ke UPPA Satreskrim Polres Malang. Tapi saat ini masih menunggu pelimpahan dari Polsek Wajak. Sampai saat ini Polsek Wajak tidak bisa menghubungi saksi dan korban, karena setelah membuat laporan korban dan saksi tidak bisa dihubungi," jelasnya saat ditemui, Kamis (22/9/2022).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

Regional
Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Regional
Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Regional
Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Regional
Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Regional
Tak Berizin, Aktivitas Pengerukan Pasir oleh PT LIS di Lamongan Dihentikan

Tak Berizin, Aktivitas Pengerukan Pasir oleh PT LIS di Lamongan Dihentikan

Regional
Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dilempar Pisau oleh Oknum Polisi

Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dilempar Pisau oleh Oknum Polisi

Regional
Dianggap Bertindak Asusila, PNS dan Honorer Bangka Barat Jalani Pemeriksaan Etik

Dianggap Bertindak Asusila, PNS dan Honorer Bangka Barat Jalani Pemeriksaan Etik

Regional
Bikin 20 Kreditur Fiktif, Mantan Pegawai Bank Korupsi KUR Rp 1,2 Miliar

Bikin 20 Kreditur Fiktif, Mantan Pegawai Bank Korupsi KUR Rp 1,2 Miliar

Regional
Sambil Nangis, Calon Mahasiswa Baru Unsoed Curhat ke Rektor, 'Orangtua Saya Buruh, UKT Rp 8 Juta'

Sambil Nangis, Calon Mahasiswa Baru Unsoed Curhat ke Rektor, "Orangtua Saya Buruh, UKT Rp 8 Juta"

Regional
Menparekraf Sandiaga Uno Kunjungi Kampung Tenun di Bima, Beli Kain Motif Renda

Menparekraf Sandiaga Uno Kunjungi Kampung Tenun di Bima, Beli Kain Motif Renda

Regional
Sempat Menghilang, Pedagang Durian 'Sambo' Muncul Lagi di Demak

Sempat Menghilang, Pedagang Durian "Sambo" Muncul Lagi di Demak

Regional
Diajak Menikah, Mahasiswi Ditipu Marinir Gadungan hingga Kehilangan Uang dan Ponsel

Diajak Menikah, Mahasiswi Ditipu Marinir Gadungan hingga Kehilangan Uang dan Ponsel

Regional
Hilang 9 Hari, Nenek 80 Tahun di Sikka Ditemukan Meninggal

Hilang 9 Hari, Nenek 80 Tahun di Sikka Ditemukan Meninggal

Regional
Kesaksian Penumpang KM Bukit Raya Saat Kapal Terbakar, Sempat Disebut Ada Latihan

Kesaksian Penumpang KM Bukit Raya Saat Kapal Terbakar, Sempat Disebut Ada Latihan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com