Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 20/09/2022, 12:35 WIB
A P Sari

Penulis

KOMPAS.com – Wali Kota (Walkot) Madiun Maidi punya strategi khusus untuk menekan inflasi akibat kenaikan harga bahan pokok makanan di daerahnya.

Orang nomor satu di Kota Madiun itu menggerakan siswa-siswi sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP) untuk menanam cabai dan sayuran di sekolah serta pekarangan.

“Kota ini lahannya terbatas. Karena lahannya terbatas maka pekarangan yang dimiliki warga semuanya kita optimalkan. Salah satunya siswa kami berikan bibit cabai dan sayuran untuk tanam di sekolah dan di pekarangan rumah,” kata Maidi, dikutip dari keterangan persnya, Selasa (20/9/2022).

Hal tersebut disampaikan Maidi di sela-sela kunjungannya ke SMPN 9 Kota Madiun, Selasa.

Ajang menanam dan merawat cabai serta sayuran itu pun dijadikan ajang perlombaan agar anak-anak bisa lebih bersemangat. Kriteria perlombaan didasarkan pada kualifikasi tanam dan hasil panen terbanyak.

Baca juga: Membanggakan Madiun, Wali Kota Maidi Raih Predikat The Best Overall IVL 2022

“Kalau dua bulan sudah jadi maka kami konteskan untuk dilombakan dan kami kasih hadiah. Siapa yang menanam banyak dan hasilnya baik maka dikasih hadiah,” tutur Maidi.

Menurutnya, gerakan siswa menanam cabai dan sayuran, seperti tomat, sawi, dan terong, merupakan salah satu penerapan kurikulum Merdeka Belajar.

Sebab, siswa tidak hanya melakukan praktik menanam, merawat, dan memanen, tetapi juga akan mendapatkan hasil panen yang dapat mencukupi kebutuhan sayuran di rumah bersama keluarga mereka.

“Ini juga bagian penerapan kurikulum merdeka belajar. Kalau 1.100 satu pohon satu ons maka sudah dua kuintal. Kalau harganya tinggi, maka dapat membantu mencukupi kebutuhan keluarganya untuk sayuran. Terlebih saat ini harga-harga kebutuhan pokok naik,” jelas Maidi.

Ia merasa khawatir, jika pemenuhan kebutuhan bahan pokok makanan keluarga tidak dibantu, uang saku anak-anak sekolah akan berkurang.

Baca juga: Green Leadership Nirwasita Tantra Jadi Penghargaan Ke-114 Madiun Selama Dipimpin Walkot Maidi

Terlebih, sebut dia, saat ini harga bahan pokok terus naik. Kondisi ini bisa berdampak terhadap kondisi keuangan keluarga.

“Sementara harga kebutuhan pokok naik maka akan mengganggu anak-anak. Karena belanja satu bulan setelah harga barang naik sekarang hanya bisa untuk satu hingga dua minggu. Untuk mengantisipasi kebutuhan ini, keluarga harus produksi sendiri,” jelas Maidi.

Maidi menjelaskan, saat ini pihaknya sedang mencari bibit cabai yang memiliki tingkat kepedasan hingga sepuluh kali cabai biasa. Dengan demikian, ketika panen 10 cabai akan terasa seperti panen 100 cabai.

Berikan bantuan

Maidi memilih untuk menggelar lomba guna memudahkan pengawasan penanaman hingga panen.

“Teknisnya tanaman itu dikasih nama anaknya, kemudian guru memberikan pelajaran cara menanam cabai dan komoditas lainnya. Setelah panen akan dinilai yang paling banyak dan bagus kualitasnya,” tutur Maidi.

Baca juga: Sukses Gelar MLC 2022, Walkot Maidi: Tahun Depan Kami Buat Lebih Besar

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com