Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pilot Sakit, Pesawat Perintis Tak Bisa Angkut Bantuan Pemerintah untuk Warga Terdampak Longsor di Dataran Tinggi Krayan

Kompas.com - 15/09/2022, 16:21 WIB
Ahmad Dzulviqor,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

NUNUKAN, KOMPAS.com – Bencana longsor yang melanda Dataran Tinggi Krayan, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, masih butuh perhatian.

Suplai bantuan dari Pemerintah Daerah Nunukan, yang seharusnya sudah sampai, justru terkendala pesawat perintis yang tidak terbang.

"Infonya pilot sakit, jadi pesawat pengangkut bantuan tidak terbang. Kemungkinan minggu depan baru ada bantuan datang menurut jadwal pesawat," ujar Camat Krayan Selatan, Oktavianus, dihubungi, Kamis (15/9/2022).

Baca juga: Dataran Tinggi Krayan Longsor, 13 Desa di Perbatasan RI–Malaysia Terisolasi

Kondisi ini mengakibatkan korban harus bersabar dan bertahan lebih lama. Beruntung, kebutuhan pangan di daerah yang berbatasan darat langsung dengan Malaysia ini mencukupi.

Hasil panen sawah dan kebun menjadi jaminan pangan mereka. Hanya saja, untuk suplai BBM dan barang kebutuhan lainnya, seperti minyak goreng, gula, tepung, dan sejenisnya belum bisa terpenuhi.

"Stok BBM sudah menipis juga di Krayan Selatan. Mesin PLTD dibatasi operasi, kalau normalnya 12 jam, mulai kemaren hanya menyala 6 jam. Pelayanan kecamatan stop dan kebutuhan yang mengandalkan listrik off sementara ini," urainya.

Sejauh ini, Dinas PUPR Provinsi Kaltara sudah melakukan peninjauan lokasi. Oktavianus berharap, kunjungan lapangan tersebut akan membawa perubahan dan harapan baru akan pembangunan jalan yang kini runtuh akibat longsor.

Untuk diketahui, jalanan yang runtuh akibat longsor, merupakan akses satu satunya yang menghubungkan Kecamatan Krayan Induk dan Krayan Selatan.

Masyarakat Krayan Selatan, memiliki ketergantungan tinggi terhadap Krayan Induk. Segala kebutuhan disalurkan dari Krayan Induk, sehingga saat jalanan terputus, dembako, BBM dan kebutuhan masyarakat akan menjadi masalah.

Baca juga: Soal Ketersediaan Bahan Pokok, Gubernur Kaltara Minta Warga Krayan Sabar

"Harapan kita jalan yang longsor bisa terhubung kembali. Setiap tahun setidaknya Provinsi bisa melakukan pemeliharaan, atau peningkatan agregat jalan itu. jalanan yang longsor kewenangan Provinsi, tapi dengan adanya musibah begini, warga perbatasan berharap pemerintah Pusat juga memiliki perhatian terhadap masalah yang terjadi," kata Oktavianus.

Sejak 5 September 2022, longsor di dataran tinggi Krayan meruntuhkan jalan tanah yang merupakan akses satu satunya yang menghubungkan mereka dengan wilayah lain.

Bencana longsor akibat curah hujan tinggi inipun berdampak cukup signifikan di sector social ekonomi masyarakat perbatasan Indonesia–Malaysia.

Pasokan sembako dan BBM selama ini berasal dari Long Bawan terhenti, sementara tingkat kebutuhan masyarakat kecamatan Krayan Selatan terhadap Kecamatan Long Bawan sangatlah tinggi.

Baca juga: ‘’Kalau Krayan Masih Dianggap Bagian NKRI, Mari Datang Lihat Situasi Langsung’’

Kondisi ini pun diperkirakan masih akan berlangsung beberapa pekan ke depan. Terlebih, cuaca penghujan masih terus terjadi.

BPBD Nunukan mencatat, ada di 13 Desa yang ada di Kecamatan Krayan Selatan mengalami dampaknya dan terancam kekurangan suplai sembako.

Lebih dari itu, nihilnya pasokan BBM dari Kecamatan Krayan Induk, juga akan memutus jaringan listrik di wilayah dengan 537 KK dan sekitar 2.150 jiwa ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Regional
Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Regional
Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Wilayah Lumajang

Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Wilayah Lumajang

Regional
Wilayah Rawan Banjir Kiriman Malaysia Jadi Sasaran TMMD, Kodim 0911/NNK Siapkan Lahan Pangan

Wilayah Rawan Banjir Kiriman Malaysia Jadi Sasaran TMMD, Kodim 0911/NNK Siapkan Lahan Pangan

Regional
6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

Regional
Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Regional
Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Regional
Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Regional
Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Regional
Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Regional
Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Regional
Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Regional
Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Regional
Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Regional
Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com