Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Patung Sederhana Jokowi di Desa Kolang dan Harapan Jegabun...

Kompas.com - 11/09/2022, 19:27 WIB
Markus Makur,
Krisiandi

Tim Redaksi

BORONG, KOMPAS.com - Gabriel Jegabun (45), warga Kampung Nao-Lenga, Desa Kolang, Kecamatan Kuwus Barat, Kabupaten Manggarai Barat, Flores, Nusa Tenggara Timur ingin menumpahkan kreativitas dengan kemampuan yang dimilikinya. 

Setelah berpikir, pria yang sehari-hari membuat mebel ini memiliki ide membuat patung. Obyeknya sosok yang ia hormati dan idolakan, yakni Presiden Joko Widodo.   

Di sela-sela pekerjaan sehari-hari, lulusan Sekolah Dasar Redek Hawe, Desa Wajur ini mewujudkan niatnya. Jegabun membuat patung Kepala Negara dengan peralatan dan bahan seadanya.

Baca juga: Mengintip Indahnya Sawah Jaring Laba-laba di Manggarai Barat

Selain membuat mebel, Jegabun juga biasa memperbaiki mesin generator yang rusak milik warga. 

Tak hanya itu, ia juga memiliki kemampuan memperbaiki alat-alat elektronik seperti televisi, dan lain-lain.

Keputusan

Gabriel JegabunKOMPAS.com/Markus Makur Gabriel Jegabun
Melalui aplikasi bertukar pesan, Whatsapp, Jegabun bercerita betapa dia menghormati Presiden Jokowi.

Menurutnya, Jokowi sosok yang sangat merakyat dan sederhana. Peduli dengan masyarakat daerah terpencil. 

 

Seingat Jegabun, hanya Jokowi, Presiden RI yang sering berkunjung ke NTT. Khususnya Labuan Bajo. 

"Kabupaten Manggarai Barat bisa berubah dengan begitu cepat dengan program pembangunan yang dilakukan Presiden Jokowi," kata Jegabun. 

Kerja Jokowi, kata dia, sangat terasa di Manggarai Barat. Pembangunan di daerahnya itu sangat kentara. 

Baca juga: Pelanggan Mengeluh Kendaraan Mogok Usai Isi BBM di SPBU Manggarai Barat, Diduga Bercampur Air

"Intinya Presiden Jokowi sangat memasyarakat sekali juga begitu nyata dengan pembangunannya, sekian banyak juga aset-aset yang dibangunnya di Indonesia," ujarnya. 

Karena kecintaannya kepada Jokowi, membuat Jegabun berkeputusan untuk membuat patung mantan wali kota Solo itu. 

"Walaupun sangat tidak mirip tapi dorongan jiwaku harus membuatnya," ujar Jegabun.

"Saya sangat mengagumi keteladanan, kesederhanaan serta Presiden Jokowi yang sangat dekat rakyat Indonesia," jelasnya.

Bahan-bahan

Jegabun menjelaskan, kepala patung Jokowi dibuat dari batu alam. Sementara bagian tubuh dari campuran semen biasa dan semen putih yang direkatkan lem. Sedangkann kerangka tubuh bagian dalam berbahan beton.  

"Setelah jadi beratnya 240 kilogram," kata Jebagun. 

Baca juga: 2 Agen Judi Kupon Putih Online di Manggarai Barat Ditangkap

Jebagun mengaku mengerjakan patung Jokowi di sela-sela watu kosong. Hasil karyanya itu kini disimpan di depan rumah. 

"Saya mengerjakan sendiri disela-sela waktu kosong dari aktivitas harian dirumah. Saat ini patung Presiden Jokowi ditaruh di depan rumah di Kampung Nao, Lenga. 

Ingin bertemu

Jegabun berharap, hasil karyanya dilihat Presiden Jokowi. Dia mengaku ingin bertemu dan menyerahkan patung yang dibuatnya. 

Baca juga: Viral, Video Selebgram Balikpapan Hina Jokowi dan Megawati, Ternyata Diedit Orang Tak Bertanggung Jawab

Selain itu, Jegabun berharap, Jokowi memperhatikan para pembuat patung dan pemahat yang tersebar di pelosok Manggarai Barat. 

Kebanyakan para seniman itu tak memiliki peralatan ideal, tetapi mempunyai bakat.

"Selain tukang kayu, saya juga memiliki bakat untuk melukis patung, tukang bangunan, dan saya juga menciptakan robot komodo yang bisa berjalan, dan lain-lainnya," ujarnya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Regional
Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Regional
Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Regional
10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

Regional
Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Regional
Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Regional
Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Regional
Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Regional
Tak Berizin, Aktivitas Pengerukan Pasir oleh PT LIS di Lamongan Dihentikan

Tak Berizin, Aktivitas Pengerukan Pasir oleh PT LIS di Lamongan Dihentikan

Regional
Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dilempar Pisau oleh Oknum Polisi

Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dilempar Pisau oleh Oknum Polisi

Regional
Dianggap Bertindak Asusila, PNS dan Honorer Bangka Barat Jalani Pemeriksaan Etik

Dianggap Bertindak Asusila, PNS dan Honorer Bangka Barat Jalani Pemeriksaan Etik

Regional
Bikin 20 Kreditur Fiktif, Mantan Pegawai Bank Korupsi KUR Rp 1,2 Miliar

Bikin 20 Kreditur Fiktif, Mantan Pegawai Bank Korupsi KUR Rp 1,2 Miliar

Regional
Sambil Nangis, Calon Mahasiswa Baru Unsoed Curhat ke Rektor, 'Orangtua Saya Buruh, UKT Rp 8 Juta'

Sambil Nangis, Calon Mahasiswa Baru Unsoed Curhat ke Rektor, "Orangtua Saya Buruh, UKT Rp 8 Juta"

Regional
Menparekraf Sandiaga Uno Kunjungi Kampung Tenun di Bima, Beli Kain Motif Renda

Menparekraf Sandiaga Uno Kunjungi Kampung Tenun di Bima, Beli Kain Motif Renda

Regional
Sempat Menghilang, Pedagang Durian 'Sambo' Muncul Lagi di Demak

Sempat Menghilang, Pedagang Durian "Sambo" Muncul Lagi di Demak

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com