Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pedagang Nasi Kucing di Semarang Raih Berkah di Tengah Demo, Dagangannya Habis Diborong

Kompas.com - 08/09/2022, 19:51 WIB
Muchamad Dafi Yusuf,
Khairina

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Jembatan Blerok, Jalan Pemuda, Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng) menjadi titik kumpul ribuan massa aksi demonstrasi dari beberapa elemen termasuk mahasiswa.

Hal itu membuat penjual nasi kucing di sekitar Jalan Pemuda seperti ketiban durian runtuh karena banyak mahasiswa yang membeli nasi sebelum menuju Kantor Gubernur Jateng.

Salah satu penjual nasi kucing, Bagyo (55) mengaku nasi kucing yang dia jual ludes dibeli oleh mahasiswa yang datang ke tempat jualannya.

Baca juga: Ribuan Orang di Semarang Demonstrasi Tolak Kenaikan Harga BBM, Konvoi Menuju Kantor Gubernur Jateng

"Ini sudah habis semua. Padahal stok saya ada ratusan," jelasnya saat ditemui di warungnya, Kamis (8/9/2022).

Dia bersyukur dengan adanya mahasiswa karena membuat makanan yang dia jual cepat habis. Selain nasi, gorengan juga menjadi makanan yang diburu para mahasiswa.

"Kalau gorengan tak terhitung lagi. Kita sampai gugup banyak yang pesan," paparnya.

Baca juga: Poster DPR Medot Janji Koyo Mantanku Warnai Aksi Demo Kenaikan Harga BBM di DPRD Solo

Es teh juga menjadi salah satu komoditas yang banyak dibeli oleh para mahasiswa. Sampai saat ini dia sudah habis empat termos es teh.

"Ini habis semua. Sudah empat termos habis," tambahnya.

Ditanya soal penghasilan, dia mengaku belum menghitung. Yang pasti, lanjutnya, banyak makanan yang sudah habis.

"Tapi ini makanan dan minuman mau diantarkan lagi," ujarnya.

Sementara itu salah satu mahasiswa, Adi Pratama mengaku memilih nasi kucing karena harganya terjangkau.

"Ini terjangkau, satu nasi hanya Rp 3.000," ujarnya.

Dengan begitu, dia bisa lebih berhemat karena harga nasi kucing ramah untuk mahasiswa.

"Ini saya satu porsi nasi kucing, gorengan dan es teh hanya Rp.8000," imbuhnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Aparat Telusuri Kabar Pria Bersenjata Api Merambah Hutan di Aceh Timur

Aparat Telusuri Kabar Pria Bersenjata Api Merambah Hutan di Aceh Timur

Regional
Pekanbaru Raih Juara Umum di MTQ ke-24 Provinsi Riau

Pekanbaru Raih Juara Umum di MTQ ke-24 Provinsi Riau

Regional
Istri Brigadir RAT Tak Percaya Suaminya Bunuh Diri, Lebaran Tak Pulang, Sudah 2 Tahun Kawal Pengusaha di Jakarta

Istri Brigadir RAT Tak Percaya Suaminya Bunuh Diri, Lebaran Tak Pulang, Sudah 2 Tahun Kawal Pengusaha di Jakarta

Regional
Sempat Bantah Aniaya Siswanya hingga Tewas, Kepsek di Nias Selatan Kini Jadi Tersangka

Sempat Bantah Aniaya Siswanya hingga Tewas, Kepsek di Nias Selatan Kini Jadi Tersangka

Regional
Tak Dibelikan Motor, Anak Tega Aniaya Ibu Kandung di Aceh Tengah hingga Babak Belur

Tak Dibelikan Motor, Anak Tega Aniaya Ibu Kandung di Aceh Tengah hingga Babak Belur

Regional
4 Hari Hilang Loncat dari Kapal, Warga Serang Belum Ditemukan

4 Hari Hilang Loncat dari Kapal, Warga Serang Belum Ditemukan

Regional
Kasus PMK Kembali Ditemukan di Boyolali, 41 Sapi Terjangkit

Kasus PMK Kembali Ditemukan di Boyolali, 41 Sapi Terjangkit

Regional
Aksi 'Koboi' Tewaskan Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto, Keluarga Korban: Usut Tuntas

Aksi "Koboi" Tewaskan Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto, Keluarga Korban: Usut Tuntas

Regional
Perjuangan Slaman Selama 38 Tahun Ubah Lahan Bakau Kritis di Pesisir Madura jadi Ekowisata

Perjuangan Slaman Selama 38 Tahun Ubah Lahan Bakau Kritis di Pesisir Madura jadi Ekowisata

Regional
Polisi Tangani Kasus Belatung di Nasi Kotak RM Padang di Ambon

Polisi Tangani Kasus Belatung di Nasi Kotak RM Padang di Ambon

Regional
Lampaui Rerata Nasional, Kalteng Sukses Turunkan Prevalensi Stunting hingga 3,4 Persen

Lampaui Rerata Nasional, Kalteng Sukses Turunkan Prevalensi Stunting hingga 3,4 Persen

Regional
Penjaring Ikan di Cilacap Hilang Terbawa Arus Sungai Serayu

Penjaring Ikan di Cilacap Hilang Terbawa Arus Sungai Serayu

Regional
Ditangkap, Pengumpul 1,2 Ton Pasir Timah Ilegal di Bangka Belitung

Ditangkap, Pengumpul 1,2 Ton Pasir Timah Ilegal di Bangka Belitung

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Malam Berawan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com