KOMPAS.com-Sebanyak lima polisi terluka saat mengamankan demonstrasi mahasiswa yang menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) di Banda Aceh.
Demonstrasi yang berlangsung di depan Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) pada Rabu (7/9/2022) berakhir ricuh.
"Dari aksi tersebut diketahui lima aparat kepolisian mengalami luka-luka di bagian wajah, kaki dan tangan hingga berdarah," kata Kepala Kepolisian Resor Kota Banda Aceh Kombes Joko Krisdiyanto, seperti dilansir Antara, Kamis (8/9/2022).
Baca juga: Demo Kenaikan Harga BBM, Mahasiswa di Rembang Sempat Blokade Jalan Pantura
Joko mengatakan, kelima polisi itu terluka akibat terkena lemparan batu. Saat ini, seluruh korban sedang menjalani pengobatan.
Menurut Joko, aksi mahasiswa itu awalnya berjalan damai.
Keadaan memanas saat mereka memaksa masuk dengan cara mendorong pintu pagar yang dijaga ketat petugas.
Karena tidak diizinkan masuk, para mahasiswa itu kemudian melemparkan batu ke arah gedung dewan dengan sasaran aparat keamanan.
“Mahasiswa tak menerima arahan 10 orang saja yang masuk, sehingga melakukan serangkaian aksi kerusuhan yang menyebabkan robohnya pintu pagar DPRA,” ujarnya.
Baca juga: Demo Tolak Kenaikan Harga BBM di Pamekasan, Mahasiswa Bajak Truk Tangki Pertamina
Setelah mahasiswa mulai melemparkan batu, dilakukan penyemprotan air melalui armada water cannon.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.