Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diguyur Hujan Lebat, Emak-emak di Banyumas Turun ke Jalan Tolak Kenaikan Harga BBM

Kompas.com - 08/09/2022, 16:10 WIB
Fadlan Mukhtar Zain,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

BANYUMAS, KOMPAS.com - Gelombang aksi menolak kenaikan harga BBM bersubsidi di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, masih terus berlanjut.

Setelah berbagai kelompok mahasiswa dan ojek online (ojol), giliran puluhan emak-emak menggelar unjuk rasa di sekitar Alun-alun Purwokerto, Kamis (8/9/2022).

Pantauan Kompas.com, mereka berkumpul di sisi barat gedung DPRD Banyumas sekitar pukul 13.15 WIB. Kemudian berjalan sambil membawa berbagai poster menuju alun-alun.

Baca juga: Demo Kenaikan Harga BBM, Mahasiswa di Rembang Sempat Blokade Jalan Pantura

Hujan lebat sempat mengguyur saat emak-emak melakukan orasi di alun-alun. Meski demikian, tak menyurutkan semangat mereka yang tergabung dalam Aliansi Perempuan Banyumas Bersatu ini untuk terus melanjutkan aksi.

Dalam aksi itu, mereka juga menggelar teatrikal yang menggambarkan kesengsaraan emak-emak berlatar belakang ekonomi lemah akibat kenaikan harga BBM.

Mereka harus memeras keringat dengan bekerja sebagai buruh cuci, buruh setrika, dan lainnya untuk membeli BBM.

Koordinator aksi Shifa Mei Edelina mengatakan, kenaikan harga BBM berdampak terhadap kehidupan emak-emak.

"Ibu-ibu tidak hanya jadi tulang rusuk, tapi juga jadi tulang punggung di keluarga. Maka ketika BBM naik ibu-ibu yang paling merasakan," kata Shifa kepada wartawan.

Menurut Shifa, realita di lapangan tidak sedikit emak-emak yang justru harus bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidup.

"Bahkan banyak yang untuk beli rokok suaminya itu harus ibu-ibu," ujar Shifa.

Sebelumnya, aksi menolak kenaikan harga BBM bersubsidi di Banyumas dilakukan 1.000 mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Serikat Masyarakat Bergerak (Semarak), Senin (5/9/2022).

Kemudian disusul aksi dari ratusan anggota Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Selasa (6/9/2022).

Aksi serupa juga digelar pengemudi ojek online (ojol) bersama Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Rabu (7/9/2022).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Ditinggal 'Njagong', Nenek Stroke di Grobogan Tewas Terbakar di Ranjang

Ditinggal "Njagong", Nenek Stroke di Grobogan Tewas Terbakar di Ranjang

Regional
Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Regional
Siswi SMA di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri

Siswi SMA di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri

Regional
Mengaku Khilaf, Pria di Kubu Raya Cabuli Anak Kandung Saat Tidur

Mengaku Khilaf, Pria di Kubu Raya Cabuli Anak Kandung Saat Tidur

Regional
Masyarakat Diminta Waspada, 5 Orang Meninggal akibat DBD di Banyumas

Masyarakat Diminta Waspada, 5 Orang Meninggal akibat DBD di Banyumas

Regional
Tangerang-Yantai Sepakat Jadi Sister City, Pj Walkot Nurdin Teken LoI Persahabatan

Tangerang-Yantai Sepakat Jadi Sister City, Pj Walkot Nurdin Teken LoI Persahabatan

Regional
Lebih Parah dari Jakarta, Pantura Jateng Alami Penurunan Muka Tanah hingga 20 Cm per Tahun

Lebih Parah dari Jakarta, Pantura Jateng Alami Penurunan Muka Tanah hingga 20 Cm per Tahun

Regional
Kasus DBD di Demak Tinggi, Bupati Ingatkan Masyarakat Fogging Bukanlah Solusi Efektif

Kasus DBD di Demak Tinggi, Bupati Ingatkan Masyarakat Fogging Bukanlah Solusi Efektif

Regional
Stok Vaksin Hewan Penular Rabies di Sikka Semakin Tipis

Stok Vaksin Hewan Penular Rabies di Sikka Semakin Tipis

Regional
BBWS Pemali Juana Ungkap Solusi Banjir Pantura Jateng: Harus Keluarkan Sedimen dan Perkuat Tanggul

BBWS Pemali Juana Ungkap Solusi Banjir Pantura Jateng: Harus Keluarkan Sedimen dan Perkuat Tanggul

Regional
Siswi SMA di Kupang Melahirkan, Bayi Disembunyikan dalam Koper

Siswi SMA di Kupang Melahirkan, Bayi Disembunyikan dalam Koper

Regional
9 Nelayan di Lombok Timur Ditangkap Terkait Dugaan Pengeboman Ikan

9 Nelayan di Lombok Timur Ditangkap Terkait Dugaan Pengeboman Ikan

Regional
Pengedar Narkoba Ditangkap di Semarang, Barang Bukti Sabu 1 Kg, Diduga Jaringan Fredy Pratama

Pengedar Narkoba Ditangkap di Semarang, Barang Bukti Sabu 1 Kg, Diduga Jaringan Fredy Pratama

Regional
Momen Mantan Gubernur NTB Ditanya soal Perselingkuhan dengan Istri Terdakwa saat Jadi Saksi Persidangan

Momen Mantan Gubernur NTB Ditanya soal Perselingkuhan dengan Istri Terdakwa saat Jadi Saksi Persidangan

Regional
Apple Mau Tanam Modal di Indonesia, Pemkot Tangerang Buka Peluang Investasi bagi Perusahaan Multinasional

Apple Mau Tanam Modal di Indonesia, Pemkot Tangerang Buka Peluang Investasi bagi Perusahaan Multinasional

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com