Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Poster "DPR Medot Janji Koyo Mantanku" Warnai Aksi Demo Kenaikan Harga BBM di DPRD Solo

Kompas.com - 08/09/2022, 18:18 WIB
Fristin Intan Sulistyowati,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

SOLO, KOMPAS.com - Berbagai poster-poster sindiran hingga galau mewarnai aksi ribuan pedemo yang mengelar demontrasi di Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DRPD) Kota Solo, Jawa Tengah.

Terpantau, para pedemo yang menggunakan identitas masing-masing elemen organisasi terrgabung dalam Solidaritas Perlawanan Rakyat Solo Raya (Sodara). 

Saat menjalankan aksinya, mereka membawa berbagai atribut. Mulai dari bendera, pengeras suara, ikat kepala hingga poster-poster sindiran.

Baca juga: Demo Kenaikan Harga BBM, Mahasiswa di Rembang Sempat Blokade Jalan Pantura

Seperti halnya poster berkaitan dengan kenaikan BBM, yang bertuliskan 'Turunkan Harga BBM', 'Rakyat Yo Dipikir Pak', 'Tolak Kenaikan BBM'.

Bahkan, poster-poster tulisan galau juga terpampang dalam aksi demonstrasi ini. Seperti, 'Cukup kamu yang jual mahal, BBM jangan', hingga 'DPR medot (putus) Janji kayak mantanku'

Selain berbagai poster itu, para pendemo juga menyampaikan empat tuntutan. Pertama, menolak kenaikan BBM bersubsidi.

Kedua, memerintah pemerintah menyediakan dan mengendalikan harga bahan pokok. Ketiga, menunda proyek strategi nasional. Keempat, menuntut pemerintah merevisi pasal-pasal karet dalam RKUHP

Para pedemo sempat tak bisa bertemu dengan Ketua DPRD Solo, Budi Prasetyo, yang sedang memimpin rapat APBD Perubahan 2022. Namun, akhirnya, mereka bisa menyuarakan semua aspirasi dihadapan Ketua DPRD dan anggota DPRD Solo lainnya.

"Kami selaku pimpinan anggota DPRD tentunya akan segera kita sampaikan kita teruskan ke kawan-kawan yang ada di DPR RI dan juga ke Presiden," kata Budi Prasetyo, sesuai mediasi dan mendatangi kesepakatan.

Budi Prasetyo berjanji juga akan memasukkan tuntutan sejumlah elemen ini dalam pembahasan APBD Perubahan 2022, berbarengan dengan aksi demonstrasi ini.

Baca juga: BBM Naik, Ribuan Orang Direncanakan Demo di DPRD Solo

"Kebetulan kita juga sedang dalam tahap pembahasan APBD Perubahan dan itu nanti akan masukan. Kita anggarkan di dalam APBD Perubahan ini kita akan memsuport apa yang saat ini sudah diluncurkan oleh pemerintah," katanya.

Sementara itu, Koordinator BEM Solo Raya, Muhammad Hanif Prabowo, mengatakan jika tuntutan tidak disampaikan atau ditindaklanjuti selama beberapa hari kedepan, maka pihaknya akan kembali menggelar aksi. 

"Kita memberikan waktu 2 kali 24 jam dan kita besok langsung ke sini untuk konfirmasi apakah surat itu sudah dikirim atau belum.  Kalau memang dari penandatanganan yang kedua dalam terkait pengawalan tuntutan yang kita," kata Muhammad Hanif Prabowo seusai melakukan demo.

"Kita akan tetap terus mengawal sampai dengan ada finalisasi untuk turunan menjadi kebijakan yang benar-benar apa yang diharapkan oleh masyarakat," lanjutnya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Warga Temukan Bayi Dalam Plastik di Rokan Ilir, Diduga Dibuang Orangtuanya

Warga Temukan Bayi Dalam Plastik di Rokan Ilir, Diduga Dibuang Orangtuanya

Regional
Nobar Indonesia Vs Irak di Balai Kota Solo, Gibran: Timnas Menang, Timnas Kalah Pokoknya Sampah Dibawa Pulang

Nobar Indonesia Vs Irak di Balai Kota Solo, Gibran: Timnas Menang, Timnas Kalah Pokoknya Sampah Dibawa Pulang

Regional
Pesan Ibu Pratama Arhan ke Timnas U23 Indonesia: Bangkit, Tunjukkan pada Dunia Kita Bisa

Pesan Ibu Pratama Arhan ke Timnas U23 Indonesia: Bangkit, Tunjukkan pada Dunia Kita Bisa

Regional
Prajurit TNI Diserang KKB Saat Berpatroli di Paniai Papua Tengah

Prajurit TNI Diserang KKB Saat Berpatroli di Paniai Papua Tengah

Regional
KPU Magelang Terima 2 Orang Konsultasi Calon Independen Pilkada

KPU Magelang Terima 2 Orang Konsultasi Calon Independen Pilkada

Regional
Penjaringan untuk Pilkada, PDI-P Pemalang Sebut Bacalon Harus Ber-KTA Partai Banteng

Penjaringan untuk Pilkada, PDI-P Pemalang Sebut Bacalon Harus Ber-KTA Partai Banteng

Regional
Tepat di Hardiknas, 4 Disabilitas Tunanetra Berjuang Masuk Perguruan Tinggi Negeri

Tepat di Hardiknas, 4 Disabilitas Tunanetra Berjuang Masuk Perguruan Tinggi Negeri

Regional
HUT Ke-477 Semarang, Mbak Ita: Paparkan Pencapaian Nilai Investasi Tumbuh 100 Persen hingga Kemiskinan Terendah di Jateng

HUT Ke-477 Semarang, Mbak Ita: Paparkan Pencapaian Nilai Investasi Tumbuh 100 Persen hingga Kemiskinan Terendah di Jateng

Regional
Prabowo Ingin Libatkan Megawati dalam Penyusunan Kabinet, Gibran: Semuanya Kami Mintain Masukan

Prabowo Ingin Libatkan Megawati dalam Penyusunan Kabinet, Gibran: Semuanya Kami Mintain Masukan

Regional
Perjuangan Guru Erni Seberangi Lautan demi Mengajar, Perahu yang Dinaiki Pernah Terbalik

Perjuangan Guru Erni Seberangi Lautan demi Mengajar, Perahu yang Dinaiki Pernah Terbalik

Regional
Cekcok dengan Ibunya, Mahasiswa di Banjarmasin Ditemukan Tewas Gantung Diri

Cekcok dengan Ibunya, Mahasiswa di Banjarmasin Ditemukan Tewas Gantung Diri

Regional
Banjir Rendam Sekolah di Maja Lebak, Semua Murid Diliburkan

Banjir Rendam Sekolah di Maja Lebak, Semua Murid Diliburkan

Regional
Untidar Magelang Kini Jadi BLU, Rektor Klaim UKT Tak Naik

Untidar Magelang Kini Jadi BLU, Rektor Klaim UKT Tak Naik

Regional
Kisah Siswa SDN 104 Krui, Naik ke Bukit Cari Sinyal Belajar 'Online' buat Ujian

Kisah Siswa SDN 104 Krui, Naik ke Bukit Cari Sinyal Belajar "Online" buat Ujian

Regional
Kisruh Penerima KIP Kuliah di Undip Semarang, Ini Penjelasan Pihak Kampus

Kisruh Penerima KIP Kuliah di Undip Semarang, Ini Penjelasan Pihak Kampus

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com