Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pesona Masjid Walima Emas yang Berdiri di Bukit Kapur Tandus Gorontalo

Kompas.com - 08/09/2022, 11:32 WIB
Rosyid A Azhar ,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

Sepanjang mata memandang yang ada hanya pesona keindahan bentang alam, mata akan dimanjakan oleh bentuk gunung Dunalihe yang membujur seperti raksasa tidur, tebing-tebingnya terlihat sangat terjal tersusun dari karang yang terangkat dari dasar samudera. Di sisi yang lebih landau, warga memanfatkan untuk tanaman kelapa atau tanaman musiman.

Masjid walima emas ini dibangun atas prakarsa seorang warga desa yang bernama Yosep Tahir Maruf (Yotama), banyak waktunya dihabiskan untuk merantau di luar daerah.

Sambil merantau ia sisihkan sumber dayanya untuk membangun desa Bongo. Waktu itu desa ini tidak ada yang melirik, akses susah, karena letaknya yang terpencil denga topografi bukit-bukit kapur, infrastruktur jalan pun masih sangat minim.

Salah satu keinginannya adalah membangun masjid di atas bukit kapur yang gersang, agak jauh dari permukiman warga.

Baca juga: Pesona Masjid Besar Suruh, Sisa Kejayaan Zaman Mataram 2 Abad Silam

“Saya pernah ditanya untuk apa membangun masjid di atas gunung yang jauh dari kampung, siapa yang akan shalat? Saya jawab yang shalat di sini adalah kambing dan jin,” kata Yosep Tahir Maruf sewaktu masih hidup beberapa waktu lalu.

Yosef Tahir Maruf adalah keturunan olongia (penguasa) Bubohu Bongo, semasa hidupnya ia membangun desanya dengan beragam cara, termasuk mempercantik tanah kelahirannya, menguatkan narasi perayaan Walima yang khas di desanya.

Dalam sebuah wawancara lama, Yosef Tahir Maruf menjelaskan pembangunan masjid ini diliputi keanehan.

Sebab untuk pertama kalinya puncak bukit kapur ini dibangun. Yosep mengaku tidak tahu siapa yang membersihkan puncak bukit ini, materialnya berjatuhan ke lereng dan mengenai kebun-kebun warga.

“Jika saya tidak suruh berhenti, saya bisa diamuk tetangga, kebun-kebunnya tertimba bongkahan batu kapur dari atas. Saat itu hujan sangat deras. Entah siapa yang mengoperasikan alat berat tersebut, manusia atau jin kah?” ujar Yosep.

Cerita pembangunan masjid ini memang penuh misteri, karena tidak banyak disaksikan orang. Namun kehadirannya seperti sebuah mimpi, di desa yang miskin tandus dan gersang ini tiba-tiba ada bangunan masjid menjulang di atas bukit.

Baca juga: Menikmati Pesona Burung Mandar Batu Danau Limboto di Gorontalo

Jangankan menuju puncak bukit, membawa alat berat melewati jalanan sempit dan terjal ini membutuhkan keterampilan tersendiri. Namun warga percaya Yosep Tahir Maruf mampu melakukannya karena dipercaya memiliki ilmu lebih.

Orang saat itu tidak terfikirkan akan berdiri masjid di puncak bukit ini. Namun faktanya masjid tidak hanya hadir di sini, namun juga mampu menarik banyak orang untuk menyinggahinya.

Dalam mimpi Yosep, di sekitar masjid ini akan dibangun pesantren alam, dan diajarkan cara bercocok tanam di atas bukit kapur yang tandus.

“Kalau hanya menanam di lahan subur, tak perlu manusia, tumbuhan akan tumbuh dan besar sendiri,” ujar Yosep.

Untuk itu ia membangun masjid walima emas ini sebagai pusat gerakan meningkatkan kemandirian untuk kesejahteraan masyarakat. Baginya, pengalaman hidup yang panjang memberikan hikmah tersendiri, energi ini yang disalurkan untuk membangun desanya.

Namun ide dan gagasan Yosep Tahir Maruf ini belum seluruhnya diwujudkan, ia sudah lebih dulu dipanggil Sang Pencipta pada 24 Juli 2019 pukul 00.25 Wita di RS Dunda Limboto.

Kini masjid peninggalan Yosep ini telah menjadi penanda desa, dari kejauhan di tengah Teluk Tomini para nelayan dan pelaut akan mudah menemukan titik ini sebagai tanda.

Sebaliknya, dari masjid ini bisa dipandang laut biru yang seperti tak bertepi, perahu-perahu nelayan pencari ikan terlihat bergoyang ditimang gelombang dan angin lembut.

Dari kejauhan juga terlihat daratan yang menjorok Tanjung Kramat, di ujung tanjung ini terdapat makam tua yang dikeramatkan warga, dari makam keramat inilah kemudian daerah ini dinamakan Tanjung Kramat.

Baca juga: Pesona Desa Wisata Tepus di Gunungkidul, Pegunungan hingga Pantai

Halaman:


Terkini Lainnya

Jawa Tengah Masuki Musim Kemarau, Berikut Imbauan BMKG soal Ancaman Kekeringan...

Jawa Tengah Masuki Musim Kemarau, Berikut Imbauan BMKG soal Ancaman Kekeringan...

Regional
Tiga Kader PDI-P Ambil Formulir Pendaftaran Cabup Sukoharjo, Ada Etik Suryani, Agus Santoso, dan Danur Sri Wardana

Tiga Kader PDI-P Ambil Formulir Pendaftaran Cabup Sukoharjo, Ada Etik Suryani, Agus Santoso, dan Danur Sri Wardana

Regional
Kronologi Kaburnya Tahanan Lapas Klaten

Kronologi Kaburnya Tahanan Lapas Klaten

Regional
Pilkada Banyumas, PDI-P Buka Pintu Koalisi dengan Partai Lain

Pilkada Banyumas, PDI-P Buka Pintu Koalisi dengan Partai Lain

Regional
[POPULER NUSANTARA] Pensiunan PNS Tiba-tiba Jadi WN Malaysia | Kerangka Manusia Berpeci di Gunung Slamet

[POPULER NUSANTARA] Pensiunan PNS Tiba-tiba Jadi WN Malaysia | Kerangka Manusia Berpeci di Gunung Slamet

Regional
Polisi Masih Buru Pembuang Bayi dalam Ember di Semarang

Polisi Masih Buru Pembuang Bayi dalam Ember di Semarang

Regional
Penuturan Eks Anggota OPM yang Kembali ke NKRI: Ingin Perbaiki Keluarga dan Kehidupan

Penuturan Eks Anggota OPM yang Kembali ke NKRI: Ingin Perbaiki Keluarga dan Kehidupan

Regional
Oknum HRD di Halmahera Selatan Diduga Pakai Data 45 Karyawan untuk Pinjol

Oknum HRD di Halmahera Selatan Diduga Pakai Data 45 Karyawan untuk Pinjol

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Petir

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Ketum GP Ansor Gus Addin Sebut Haerul Amri Aktivis Sejati NU

Ketum GP Ansor Gus Addin Sebut Haerul Amri Aktivis Sejati NU

Regional
Polisi Buru Selebgram soal Arisan Bodong di Bengkulu, Kerugian Rp 2 Miliar

Polisi Buru Selebgram soal Arisan Bodong di Bengkulu, Kerugian Rp 2 Miliar

Regional
Hadi Santoso Gantikan Quatly Abdulkadir Alkatiri Jadi Wakil Ketua DPRD Jateng

Hadi Santoso Gantikan Quatly Abdulkadir Alkatiri Jadi Wakil Ketua DPRD Jateng

Regional
Terobos Palang Pintu, Motor Terserempet Kereta di Banyumas, 2 Orang Tewas

Terobos Palang Pintu, Motor Terserempet Kereta di Banyumas, 2 Orang Tewas

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com