Sebelum sampai di tujuan, wisatawan akan disuguhi pemandangan spektakuler. Di Celah Gorontalo pertemuan muara sungai Bone dan Bolengo, di sisi timur terdapat pelabuhan dengan mercusuar putih di atas bukit yang indah.
Di belakang mercusuar ini terdapat gunung Tamuyo Kiki, dan di sebelah baratnya berdiri gunung Hulapa Daa yang di atasnya Pemerintah Hindia Belanda pernah membangun “sein post” di ketinggian 250 m.
Sepanjang jalan sisi barat ini akan dimanjakan dengan pemandangan perbukitan di tepi Teluk Tomini, bukit-bukit karang bertumpuk menyajikan keindahan khas Gorontalo.
Pemandangan serupa juga dapat dinikmati saat masuk Kelurahan Tanjung Kramat, di tempat ini sudah terlihat Desa Bongo yang asri. Desa mungil di lembah sempit yang diapit bukit-bukit karang.
Perjalanan ini berjarak 12,7 km yang dapat ditempuh dengan waktu 30 menit. Jika ingin menikmati kuliner khas sate tuna atau tuna bakar Gorontalo yang terkenal lezatnya, ada sejumlah rumah makan di tepi jalan yang menyajikan menu ini.
Kalau hanya sanggala atau pisang goreng yang dimakan dengan dabu-dabu (sambal) sepanjang jalan menyajikannya, terutama di obyek wisata Tangga 2000.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.