“Dari ketinggian masjid ini juga terlihat Pantai Dulanga mungil yang eksotik, pantai ini pernah dikunjungi Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Shalahuddin Uno setelah dari rumah almarhum Yosep Tahir Maruf,” ujar Aten warga Bongo.
Kawasan masjid walima emas ini tidak luas, namun di lokasi ini menyajikan spot-spot pemotretan yang indah. Di setiap sudut memiliki pesona tersendiri, keragaman suguhan keindahan inilah yang juga menjadi daya Tarik wisatanya, selain misteri pembangunannya.
Juga yang menarik adalah kehadiran burung kekep babi (Artamus leucorynchus) yang selalu terbang dan bertengger di kabel listrik masjid ini.
Kehadirannya menjadi bonus unik pengunjung masjid. Sesekali ia terbang di balik lereng, punggung kelabunya terlihat ada warna putih di bagian belakang, sangat anggun melintas saat diamati dari masjid walima emas ini.
“Setiap ke masjid ini, saya selalu ingin berlama-lama, menikmati angin, bukit, laut, lembah, dan ceritanya,” kata Ajeng Puyo, warga Kota Gorontalo.
Atraksi wisata buatan ini tetap memiliki daya tarik, bahkan saat ini mampu berdampingan dengan wisata alam di sekitarnya. Keramahtamahan warga desa juga sangat menunjang kehadiran wisatawan di tempat ini.
Baca juga: Pulau Pahawang di Lampung, Punya Pesona Bawah Laut yang Menawan
Pesona inilah yang juga mengantarkan desa Bongo meraih juara 2 kategori Desa Wisata Berkembang pada Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2021.
ADWI 2021 diikuti oleh 1.831 desa dari 34 provinsi. Penilaian ADWI meliputi tujuh kategori, yaitu penerapan cleanliness, health, safety, and environmental sustainability (CHSE), desa digital, suvenir, daya tarik wisata, konten kreatif, homestay, dan toilet.
Desa Bongo merupakan desa tua yang ada sejak lama, bahkan desa ini merupakan bekas peninggalan linula (pemerintah kerajaan kecil yang otonom) yang bernama Bubohu Bongo.
Sejak lama warga Desa Bongo dikenal dengan sikapnya yang mengedepankan relijiusitas, ini juga tercermin dalam perayaan Maulid Nabi Muhammad yang mereka sebut sebagai walima, atau perjamuan.
Warga yang datang pada perayaan walima akan disajikan kue-kue khas secara gratis, bahkan ada yang menyajikan makanan khas desa pesisir, masakan cumi, cakalang bakar, bubur tuna atau lainnya. Semua makanan berbasis hasil laut.
Untuk mencapai desa Bongo ini tidak sulit, perjalanan darat dari Kota Gorontalo bisa ditempuh dengan kendaraan roda 2 atau 4, melewati jalan beraspal.
Baca juga: Pesona Watu Peti NTT, Konon Dulunya Peti Harta Karun Putri Kerajaan