Saat dialog berlangsung di ruang rapat paripurna, para mahasiswa ini pun melempar uang koin sebagai bentuk kekecewaan mereka terhadap kebijakan pemerintah menaikkan harga BBM.
Setelah membacakan tuntutan, para mahassiwa kembali menggelar aksi di perempatan jalan AY Patty Ambon. Mereka datang sambil membawa sejumlah spanduk berisi kecaman tentang kenaikan harga BBM.
Dalam aksinya, para mahasiswa sempat membakar sejumlah ban bekas di jalan tersebut.
Polisi yang mengamankan aksi kemudian berusaha memadamkan api karena mengganggu arus lalu lintas.
Baca juga: Pj Wali Kota Ambon Ancam Tutup Kafe dan Restoran yang Tak Patuh Bayar Pajak
Dalam orasinya, para mahasiswa memprotes kenaikan harga BBM karena kebijakan pemerintah itu telah membuat harga-harga barang dan kebutuhan pokok ikut naik hingga menyengsarakan masyarakat kecil.
“Kebijakan Presiden Joko Widodo menaikan harga BBM sangat menyengsarakan masyarakat, kami menolak dan meminta harga BBM kembali diturunkan,” kata Koordinator Aksi Muhamad Saleh Souwakil saat menyampaikan orasi.
Para mahasiswa mengaku kecewa karena kebijakan pemerintah menaikkan harga BBM terjadi saat ekonomi bangsa dan kondisi masyarakat sedang terpuruk akibat pandemi Covid-19.
“Negara harusnya melindungi warganya bukan malah menyengsarakan warganya. Kebijakan pemerintah menaikan harga BBM di saat kondisi sulit saat ini sama dengan membunuh masyarakat kecil,” teriak mahasiswa.
Setelah lebih dari satu jam berorasi di lokasi itu, para mahasiswa kemudian membubarkan diri.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.