Sebagai suguhan wisata, waktu yang tepat untuk melihat mandar batu bisa sepanjang hari, namun pagi dan sore adalah yang disarankan.
Terutama sore hingga senja, burung ini biasa mencari makan di antara tanaman air, sesekali terbang pendek melewati genangan air untuk hingga di semak air.
Bonus melihat burung saat sore adalah menikmati senja di Danau Limboto, semilir angin dan suasana nyaman dengan kelembaban udara yang jenuh.
Selain teropong atau binokuler, bisa juga menggunakan spotting scope atau monokuler. Spotting scope ini lebih disarankan untuk penggunaan di kawasan luas yang tidak terhalang pohon-pohon besar atau semak yang tinggi.
Jika memiliki buku panduan lapangan untuk burung, lebih baik dibawa untuk pencocokan saat melihat burung secara langsung.
“Saat datang untuk pengamatan burung, warna pakaian tidak boleh menyolok, gunakan topi, hindari memakai parfum, dan jangan merokok. Tidak boleh meninggalkan sampah ya,” ucap Danny Rogi.
Burung mandar batu termasuk burung yang sangat peka dengan kehadiran manusia, ia bisa segera bergegas terbang menjauh jika merasa terancam.
Untuk mengamatinya bisa dilakukan dengan cara bersembunyi di balik pohon atau semak, pakaian dan topi kamuflase juga membantu agar tidak terlihat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.