Dalam hadis Nabi Muhammad SAW disebutkan seandainya ka’bah dihancur atau dilempari dengan batu hingga hancur, perbuatan itupun lebih hina dari membunuh satu nyawa seorang yang beriman kepada Tuhan.
Dalam hadis lain diceritakan pula bahwa ketika Nabi Muhammad SAW melakukan tawaf. Bila diartikan secara sederhana, kira-kira begini. “Sambil melihat ka’bah beliau berucap, 'Hai ka’bah, betapa agung dirimu. Betapa mulianya dirimu. Betapa harum wangimu. Tapi aku bersumpah Demi Allah, bahwa kehormatan seorang yang beriman kepada Tuhan, jauh lebih tinggi darimu'".
Ini menunjukkan betapa tinggi dan mulianya nyawa manusia. Tetapi akhir-akhir ini di Indonesia, sangat disayangkan sekali nyawa manusia tidak begitu berharga.
Lihatlah pembunuhan di kepolisian, mutilasi TNI di Papua, dan pembunuhan di pesantren. Polisi adalah penegak hukum dan pengayom masyarakat. TNI adalah penjaga keamanan negeri. Dan pesantren adalah penjaga iman dan pesatren terbaik di Indonesia.
Kenyataannya, dari ketiganya tak ada institusi yang menjunjung tinggi harkat kemanusiaan. Tak ada yang menghargai dengan sangat tinggi satu nyawa manusia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.