KOMPAS.com - Makhluk mitologi bagi sebagian orang dipercaya keberadaannya, tetapi tidak dapat dibuktikan.
Sebagian orang lagi menganggap bahwa mahkluk legenda itu sudah punah sehingga tak ada bukti secara nyata.
Oleh karena itu, tak sedikit orang beranggapan bahwa makhluk mitologi hanya sebatas imajinasi manusia belaka.
Baca juga: 6 Makhluk Mitologi Populer dari Zaman Kuno
Namun, bagi masyarakat yang menganut kepercayaan dan adat kebudayaan tertentu benar-benar meyakini keberadaannya sebagai bagian dari mitos.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, mitologi adalah ilmu tentang bentuk sastra yang mengandung konsepsi dan dongeng suci mengenai kehidupan dewa dan makhluk halus dalam suatu kebudayaan.
Sementara, mitos adalah cerita suatu bangsa tentang dewa dan pahlawan zaman dahulu, mengandung penafsiran tentang asal-usul semesta alam, manusia, dan bangsa tersebut mengandung arti mendalam yang diungkapkan dengan cara gaib.
Makhluk mitologi keberadaanya banyak dituturkan dalam kisah-kisah mitologis, legenda, cerita rakyat maupun fabel.
Di tanah air, makhluk mitologi erat kaitannya dengan kepercayaan di setiap suku bangsa.
Setidaknya ada lima diantara sekian makhluk mitologi yang merupakan bagian dari kekayaan kearifan lokal masyarakat.
Garuda adalah salah satu makhluk antropomorfis-mitologis dalam Hinduisme, Buddhisme, dan Jainisme.
Garuda digambarkan bertubuh tertutup bulu emas, berwajah putih, dan bersayap merah.
Paruh dan sayapnya mirip yang dimiliki burung elang, tetapi tubuhnya sering kali seperti manusia.
Dalam salah satu kisah diceritakan karena ukurannya yang besar sehingga dapat menghalangi matahari.
Kisah garuda terdapat dalam kitab Mahabharata dan Purana yang berasal dari India.
Berdasarkan agama Hindu, Garuda merupakan wahana Dewa Wisnu (salah satu Trimurti atau tiga dewa utama).
Sedangkan dalam agama Buddha, Garuda merupakan Dhammapala atau Astasena.
Dalam Jainisme, Garuda merupakan salah satu Yaksa (dewa pelindung) Tirthankara Shantinatha.
Bangsa Jepang juga mengenal makhluk mirip Garuda, yang mereka sebut Karura.
Garuda di Thailand disebut sebagai Krut atau Pha Krut.
Legenda burung Garuda ini pun berkembang hingga ke Indonesia pada abad ke-6.
Burung Garuda itu sendiri melambangkan kekuatan, sementara warna emas pada burung garuda itu melambangkan kemegahan atau kejayaan.
Pada simbol Pancasila, burung Garuda digambarkan membuka paruhnya.
Sebab, membukanya paruh Garuda ini melambangkan keberanian dan ketangkasan.
Indonesia dan Thailand menggunakan garuda sebagai lambang negaranya.
Baca juga: Mengenal Legenda Kitsune, Rubah dari Mitologi Jepang Kuno
Kisah tentang Naga Besukih ini juga muncul dalam legenda terciptanya Selat Bali.
Selat Bali adalah sebuah selat yang memisahkan antara Pulau Jawa dan Bali.
Menurut kisah, kedua pulau tersebut merupakan kesatuan daratan yang akhirnya terpisah karena peristiwa ajaib di daerah itu.
Alkisah, seorang Brahmana sakti bernama Sidi Mantra bertapa di Gunung Agung.