Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Organda Semarang Tolak Pembatasan Pembelian BBM Subsidi

Kompas.com - 03/09/2022, 21:17 WIB
Titis Anis Fauziyah,
Reni Susanti

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Organisasi Angkutan Darat (Organda) Kota Semarang menolak pembatasan pembelian BBM subsidi yang diterapkan pertamina, Sabtu (3/9/2022).

Pasalnya kebutuhan bahan bakar untuk operasional angkutan umum maupun angkutan barang sering kali melebihi batas yang dipatok Pertamina.

Yakni 80 liter per hari bagi setiap kendaraan angkutan umum atau barang beroda empat. Lalu 200 liter per hari bagi setiap kendaraan angkutan umum atau barang beroda enam.

Baca juga: Harga BBM Naik, Mahasiswa Makassar Demo dan Blokade Jalan Hingga Malam

“Padahal bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) itu paling nggak habis 400 liter per hari, kadang bisa lebih,” ungkap Ketua DPC Organda Kota Semarang, Bambang Pranoto Purnomo saat dihubungi Kompas.com.

Sementara batasan 200 liter masih bisa ditolerir oleh pemilik bus Antar Kota Dalam Provinsi (AKDP) meski diakui sangat mepet.

Ia meminta agar pemerintah mengkaji ulang pembatasan tersebut agar tidak terjadi kelangkaan seperti di luar Pulau Jawa.

“Padahal Organda ini habis dihantam covid-19. Jangan sampai kebangkitan kami terhambat pembatasan pembelian BBM. Karena kami sangat khawatir bila terjadi kelangkaan,” imbuhnya.

Pihaknya berharap pemerintah mengatur batasan yang lebih masuk akal bagi pengusaha bus. Sehingga dapat menyiasati agar kebutuhan BBM mereka terpenuhi tanpa harus mengalami kerugian.

“Untuk Organda jangan hanya 200 liter lah, kasian pengusaha travel, angkutan umum, dan barang,” keluhnya.

Baca juga: Surabaya Mulai Salurkan BLT BBM Door to Door pada 71.906 Keluarga Penerima Manfaat

Pasalnya pembatasan tidak hanya meresahkan, tapi rawan penimbunan. 

Kelangkaan BBM juga dapat mengganggu aktivitas transportasi umum dan barang. Hal ini juga mengancam potensi kenaikan harga kebutuhan pokok dan biaya logistik di berbagai sektor.

“Kalau BBM langka, atau penggunaan di luar batas subsidi dan harus membeli BBM non subsidi bisa-bisa pengiriman logistik per kilometer bisa jadi lebih mahal,” tegasnya.

Diakui Bambang, Organda telah menerima sosialisasi dari Pertamina menyambut wacana kenaikan harga BBM.

Pihaknya memahami hal itu lantaran solar tidak mengalami kenaikan harga selama lebih dari 10 tahun terakhir.

Selama harga yang ditambahkan masih terjangkau, ia berusaha memaklumi kebijakan pemerintahan tersebut.

Justru yang dikhawatirkan Organda ialah pembatasan yang berpotensi mengakibatkan kelangkaan.

“Kami diimbau untuk angkutan umum atau barang membeli BBM dengan barcode dari MyPertamina,” pungkasnya.

Carolus Dori Pertamina Patra Niaga Subholding Commercial & Trading PT Pertamina (Persero) memastikan ketersediaan stok Pertalite, Solar, serta distribusinya ke SPBU.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

Regional
Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Regional
Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Regional
Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Regional
Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Regional
Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Regional
Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Regional
Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Regional
Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Regional
Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Regional
Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Regional
Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Regional
Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Regional
Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi 'Saling Lempar'

Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi "Saling Lempar"

Regional
9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com