Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Kain Tenun Ikat Tanimbar

Kompas.com - 02/09/2022, 16:46 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo tiba di Saumlaki, ibu kota Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Provinsi Maluku, Kamis (1/9/2022) sore.

Saat turun dari pesawat, Kepala Negara beserta Ibu Negara Iriana Jokowi dikalungkan kain tenun khas Tanimbar oleh salah satu penari dari Sanggar Tari Malisngorar.

Kepala Negara dan rombongan juga disambut dengan tarian selamat datang di Bumi Duan Lolat.

Baca juga: Sejarah Kabupaten Kepulauan Tanimbar

Kain tenun ikat khas Tanimbar

W. Pattinama dalam tulisannya yang berjudul Kain Tenun Tradisional Tanimbar di Kabupaten Maluku Tenggara Barat menyebut kain tenun adalah ketrampulan bagi msyarakat Tanimbar sejak dari leluhur mereka.

Kain tenun juga menjadi salah satu komponen yang ada dalam lambang daerah Kabupaten Maluku Tenggara Barat yang dikenal dengan Kepulauan Tanimbar.

Selain menjadi ciri khas kerajinan, kain tenun juga memiliki nilai adat yang sakral dalam pelaksanaan adat istiadat.

Baca juga: Kain Tenun Indonesia karya Adrie Basuki Warnai Peringatan HUT ke-77 RI di Rusia

W. Pattinama menulis sejak dulu masyarakat di Tanimbar sudah mengetahui cara menenun.

Mereka akan mengolah daun lontar dan seratnya dianyam hingga menyerupai kain lalu dipakai sebagai penutup tubuh.

Berbeda dengan daerah Maluku lainnya, leluhur orang Tanimbar sudah mengenakan anyaman daun lontar untuk menutupi tubuh mereka.

Dengan perkembangan waktu, mereka memakai kapas untuk dipintal dan dijadikan benang untuk menenun. Kala itu banyak pohon kapas tumbuh di wilayah Pulau Yamdena.

Baca juga: Kain Tenun Motif Puncatiti, Kekayaan Budaya Masyarakat Congkar di Manggarai Timur

Foto dirilis Selasa (25/1/2022), memperlihatkan proses pencelupan benang yang diwarnai secara alami di rumah kelompok penenun Ralsasam di Desa Tawiri, Kota Ambon. Provinsi Maluku memiliki wastra tradisional tenun ikat Tanimbar, sarat akan warisan tradisi, identitas, dan nilai kebersamaan dalam proses pembuatannya, yang dalam perkembangannya terus berevolusi dan kini dipopulerkan dengan sebutan tenun Maluku.ANTARA FOTO/FB ANGGORO Foto dirilis Selasa (25/1/2022), memperlihatkan proses pencelupan benang yang diwarnai secara alami di rumah kelompok penenun Ralsasam di Desa Tawiri, Kota Ambon. Provinsi Maluku memiliki wastra tradisional tenun ikat Tanimbar, sarat akan warisan tradisi, identitas, dan nilai kebersamaan dalam proses pembuatannya, yang dalam perkembangannya terus berevolusi dan kini dipopulerkan dengan sebutan tenun Maluku.
Tak hanya untuk menutupi tubuh, fungsi kain tenun di Tanimbar juga digunakan untuk acara adat seperti kematian. Saat ada yang meninggal, maka anggota keluarga harus membawa kain tenun.

Hal serupa juga dilakukan saat upacara pernikahan hingga pelantikan kepala desa.

Pada umumnya kain tenun bagi masyarakat Tanimbar dianggap sebagai barang yang cukup berharga.

Dari awalnya menggunakan serat daun lontar, masyarakat beralih menggunakan benang dengan bahan dasar kapas sehingga kain tenun lebih bertahan lama.

Di Tanimbar sanggar-sanggar tenun sudah jarang memintal dari bahan kapas untuk pembuatan kain tenun.

Baca juga: Soal Tenun Ikat NTT, Gubernur NTT Sebut Tak Kalah Hebat dengan Karya Leonardo Davinci

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wujudkan SDM Unggul, Gubernur Kalteng Sugianto Luncurkan Berbagai Program Pendidikan

Wujudkan SDM Unggul, Gubernur Kalteng Sugianto Luncurkan Berbagai Program Pendidikan

Regional
Terjatuh Saat Jual Babi di Pasar, Seorang Petani di Sikka Meninggal

Terjatuh Saat Jual Babi di Pasar, Seorang Petani di Sikka Meninggal

Regional
Jalan Pantura Demak-Kudus Tersendat Lagi, Polisi Belakukan 'Contra Flow'

Jalan Pantura Demak-Kudus Tersendat Lagi, Polisi Belakukan "Contra Flow"

Regional
Berencana Kuras Isi Minimarket, Komplotan Bandit sampai Sewa Mobil untuk Kabur

Berencana Kuras Isi Minimarket, Komplotan Bandit sampai Sewa Mobil untuk Kabur

Regional
Istri Mantan Bupati Ikut Ramaikan Bursa Pilkada Banyumas

Istri Mantan Bupati Ikut Ramaikan Bursa Pilkada Banyumas

Regional
Viral, Pendaki Nyalakan 'Flare' di Gunung Andong, Pengelola Merasa Kecolongan

Viral, Pendaki Nyalakan "Flare" di Gunung Andong, Pengelola Merasa Kecolongan

Regional
Curhat Anak Korban Pembunuhan yang Mayatnya Disimpan Dalam Koper di Cikarang

Curhat Anak Korban Pembunuhan yang Mayatnya Disimpan Dalam Koper di Cikarang

Regional
Korupsi Modal Bank, Mantan Kepala Bapedda Bireuen Divonis 3 Tahun Penjara

Korupsi Modal Bank, Mantan Kepala Bapedda Bireuen Divonis 3 Tahun Penjara

Regional
Ratusan Polisi Dikerahkan Amankan Krui World Surf 2024

Ratusan Polisi Dikerahkan Amankan Krui World Surf 2024

Regional
Eks Ketua DPRD Kota Semarang Jadi yang Pertama Ambil Formulir Pilkada di PDI-P

Eks Ketua DPRD Kota Semarang Jadi yang Pertama Ambil Formulir Pilkada di PDI-P

Regional
Oknum Petugas Bea Cukai Ketapang Ditangkap Kasus Perdagangan 566 Ekor Burung Dilindungi

Oknum Petugas Bea Cukai Ketapang Ditangkap Kasus Perdagangan 566 Ekor Burung Dilindungi

Regional
Terbongkar, Aksi Pelecehan Seksual Guru terhadap Anak 15 Tahun

Terbongkar, Aksi Pelecehan Seksual Guru terhadap Anak 15 Tahun

Regional
Gugatan Wanprestasi ke Gibran Ditolak Hakim, Almas Tak Akan Banding

Gugatan Wanprestasi ke Gibran Ditolak Hakim, Almas Tak Akan Banding

Regional
Citilink Awali Pelayanan di Bandara Rendani dengan Pesawat Cargo Airbus 320 Rute Manokwari-Jakarta

Citilink Awali Pelayanan di Bandara Rendani dengan Pesawat Cargo Airbus 320 Rute Manokwari-Jakarta

Regional
Polda Sumsel Turun Tangan, Jadi Mediator Konflik Sengketa Lahan

Polda Sumsel Turun Tangan, Jadi Mediator Konflik Sengketa Lahan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com