Ada motif yang melambangkan keperkasaan seperti anak panah, bendera atau manusia tanpa kepala yang melambangkan perang antar desa.
Ada juga motif geometris dalam bentuk tumpal, palang, swastika, belah ketupat, empat persegi dan lain sebegainya.
Ada juga ragam hias kunci/kait, pilin ganda dan lain-lain.
Baca juga: Usung Tema The Heart of Flores, Tenun Nagekeo Tampil Memukau di Herborist Bali Fashion Carnival
Pada motif kain tenun klasik, ada banyak beragam motif di dalamnya. Sementara untuk motif modern, pada satu kain tak banyak motif dan banyak dikombinasikan dengan motif kriustik bentuk bunga cengkeh, bunga larat dll.
Ada juga kain tenun yang disebut kain sinun yang biasanya digunakan untuk pembungkus jenazah.
Di kain sinun, terdapat motif tumpal dan bgaian dalamnya ada motif kprak empat per segi dan diapit motif kait/kunci yang melambangkan peti mati.
Di sisi lain terdapat motif kepala, kaki dan tangan manusia yang terpisah yang melambangkan kematian.
Di bagian ujung dilukis motif pohon hayat dengan puncak mengarah ke luar.
Baca juga: Saat Napi di Riau Ikut Lestarikan Kain Tenun Lejo yang Sudah Langka
Ada juga kain tenun salendang yang dikenal dengan nama arabil ira. Motifnya adalah ikan yang sedang makan umpan yang menggambarkan kekayaan alam masyarakat Selaru.
Motif-motif lain adalah motif anjing (siaha), kembang dengan jambangan, lebah (niri), sarang lebah, perahu (abo), ruas bambu/temar akar, dan bulan sabit (wulan lihir).
Ada juga motif ular cincin/ular fangat, kembang enau, kuncup/tandan enau, kenari (iwar ihin), katak/kodok, bunga luang kecil, hias sula (laor), lipan/kaki seribu, tali tiga, jagung, tali sembilan, kain kapas hingga motif tulang ikan.
Total ada 41 motif yang ada di tenun kain Tanimbar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.