Misalnya, kapal seharusnya ditembak dari kanan dan kiri kapal.
Sedangkan penembakan ABK semestinya tidak sampai mematikan.
Sedangkan dari laporan yang diterima, ada dua lubang di anjungan kapal yang diduga merupaka bekas tembakan.
Baca juga: Harga Telur Ayam Masih Mahal, di Merauke Papua Tembus Rp 54.000 Per Kg
Brigjen Gatot memaparkan, diduga ada dua kapal nelayan lainnya yang masih ditangkap oleh aparat kemanan Papua Nugini.
Sedangkan Kapal Calvin 02 yang nakhodanya tewas tertembak telah kembali dan tiba di Merauke. Jenazah Sugeng pun telah dimakamkan di Merauke.
Sementara itu Kepala Badan Pengelola Perbatasan dan Kerja Sama Luar Negeri (BPKLN) Provinsi Papua Suzanna Wanggai menjelaskan, penembakan tersebut tidak manusiawi.
Meski dalam kasus ini ditemukan adanya dugaan pelanggaran yang dilakukan nelayan Indoensia karena memasuki wilayah Papua Nugini tanpa izin.
Baca juga: Selain Kasus Nakhoda Tertembak, 2 Kapal Nelayan Merauke Juga Hilang di Perairan Papua Nugini
"Memang kalau kita lihat seperti begini, nelayan kita juga salah karena mereka menangkap ikan sudah masuk di wilayah perairan Papua Nugini," kata Suzanna, Rabu (24/8/2022).
"Namun kita juga harus melihat kejadian penembakan ini tidak manusiawi," lanjut dia.
Pemerintah Provinsi Papua mendorong pemerintah pusat melalui Kementerian Luar Negeri mengeluarkan surat protes pada pemerintah Papua Nugini karena telah menembak warga negara RI.
Sumber: Antara
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.