Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Judi, Berpacu Mencari Keuntungan dalam Ketidakpastian

Kompas.com - 25/08/2022, 19:07 WIB
Reza Kurnia Darmawan

Penulis

KOMPAS.com - Praktik judi online maupun konvensional sedang dibabat oleh kepolisian di berbagai daerah.

Beberapa hari terakhir ini, sejumlah operator judi online dengan omzet besar, di antaranya di Sumatera Utara dan Jawa Tengah, tak luput diciduk.

Drajat Tri Kartono, sosiolog Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Jawa Tengah, mengatakan, beberapa orang menjadikan judi sebagai ladang bisnis.

"Memang ada orang-orang atau pengusaha perusahaan yang memang jualan cari untung lewat judi," ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Kamis (25/8/2022).

Baca juga: 5 Fakta Judi Online Terbesar di Sumut, Markas Berlokasi di Perumahan Elite, Bos Kabur ke Singapura di Hari Penggerebekan

Ia menilai, salah satu faktor yang membuat judi merebak karena masyarakat yang ditawari mau diajak berjudi.

Menurut Drajat, ada dua golongan penjudi. Yang pertama adalah orang yang berjudi karena tuntutan ekonomi.

"Orang yang secara ekonomi kebutuhan hidupnya tidak bisa terpenuhi secara ajek, orang yang kehidupannya hari esok tidak pasti, akan mudah tergoda dengan rangsangan-rangsangan ketidakpastian yang menguntungkan," ucapnya.

Adapun golongan kedua adalah penggemar. Golongan ini mempunyai tingkat perekonomian yang lebih kuat dibanding yang pertama. Salah satu ciri golongan ini adalah mereka berani bermain risiko.

"Mereka beradu untung, gambling. Mereka suka risiko untuk berani maju dalam jumlah (uang) besar," ungkapnya.

Dari dua golongan tersebut terdapat benang merahnya, yakni sama-sama berusaha mencari keuntungan dalam ketidakpastian.

"Judi itu basisnya untung-untungan. Orang mau melakukan itu karena berada dalam situasi ketidakpastian. Dalam ketidakpastian ada kemungkinan keuntungan yang ditawarkan. Probabilitas itulah yang dimainkan, sehingga menarik orang untuk datang dengan harapan mendapat keuntungan tinggi," tuturnya.

Baca juga: Berkaca dari Kasus Selebgram RM yang Promosikan Judi Online, Pengamat: Influencer Perlu Diedukasi soal Literasi Digital

Judi meresahkan

Drajat setuju dengan langkah polisi yang memberantas praktik perjudian. Pasalnya, terang Drajat, judi meresahkan karena bisa membuat orang terbuai imajinasi.

"Ini bisa membuat orang berpikir bahwa kerja itu nomor dua. Dia berpikiran cukup dengan bermain maka akan dapat uang. Ini bisa mengakibatkan nilai produktivias manusia akan turun," jelasnya.

Judi, imbuh Drajat, bisa membuat orang tidak berpikir rasional, sistematis, maupun produktif.

"Mereka hanya berpikir bagaimana bekerja mencari keuntungan lewat judi," terangnya.

Hanya saja, Drajat menilai bahwa pemberantasan judi merupakan pekerjaan rumah yang panjang.

"Selama terdapat hambatan-hambatan struktural, misalnya ekonomi, sepanjang kebutuhan-kebutuhan hidup terhalangi, judi akan tetap ada," bebernya.

Baca juga: Kompak Jadi Bandar Judi Online, Ibu dan Anak di Bima Ditangkap Polisi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Regional
Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Regional
Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Regional
Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Regional
Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Regional
Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Regional
Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Regional
Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Regional
Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Regional
Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Regional
10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

Regional
Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Regional
Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Regional
Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Regional
Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com