ENDE, KOMPAS.com - Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan, Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur (NTT), Marianus Alexander menyebut, kasus gigitan anjing di wilayah itu meningkat selama beberapa bulan terakhir.
Marianus menerangkan, sejak Januari hingga 6 Agustus 2022, kasus gigitan anjing mencapai 17 kasus.
Baca juga: Cegah Rabies, Seekor Monyet dan 135 Kucing di Ulujami Disuntik vaksin
"Dari 17 kasus gigitan ini, 11 dinyatakan positif, dua negatif, dan empat kasus belum ada hasil," ujar Marianus saat dihubungi melalui sambungan telepon, Rabu (23/8/2022).
Marianus menambahkan, kasus gigitan paling tinggi terjadi pada bApril dan Agustus, dengan total enam kasus.
Kasus ini menyebar di sejumlah kecamatan, yakni Wewaria, Ndona Timur, Detusoko, Ende Selatan, Wolojita, Lepembusu Kelisoke, Ende Utara, Kurulimbu Selatan, Ende, dan Ende Timur.
Marianus mengatakan, pihaknya telah melakukan upaya antisipasi dengan pemberian vaksinasi pada hewan penular rabies (HPR).
"Itu sudah kita dilakukan selama dua bulan, yakni Juni dan Juli," ujarnya.
Baca juga: 34 Istri di Ende Gugat Cerai Suami, Rata-rata Faktor Ekonomi dan Orang Ketiga
Hanya saja, tambahnya, ketersediaan vaksin masih kurang. Oleh sebab itu, akan diajukan saat sidang perubahan bersama DPRD Ende.
Marianus juga berharap, jika ada warga yang digigit anjing segera dibawa ke fasilitas kesehatan terdekat.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.