Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Muhammad Ma’ruf, Ph.D
Dosen Universitas Paramadina

Dosen Universitas Paramadina. Peneliti Pancasila dan Isu-Isu Kontemporer.
Direktur Real Thinkers Institute (RTI).

HUT Ke-77 Kemerdekaan Indonesia dalam Waktu Jayapura

Kompas.com - 22/08/2022, 09:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Bagi pedagang dan pemerintah, waktu adalah kesempatan emas, komponen strategis kesejahteraan. Pedagang dan pemerintahan saling memanfaatkan zona waktu.

Bagi pemerintah, para pedagang harus selama dan sebanyak mungkin membelanjakan uangya untuk membeli tiket, membayar hotel, dll.

Bagi pedagang, pemerintah adalah pelayan sebaik-baiknya bagi regulasi, terciptanya demi keuntungan sebanyak banyaknya. Pergerakan bumi mengelilingi matahari di manapun telah menjadi zona waktu-ekonomi.

Masa pra kemerdekaan Hindia Belanda telah mengubah satuan sebanyak lima kali. Indonesia mengubah tiga kali sejak 1947, 1950 dan 1963.

Rusia sedang mengubah dari 11 zona menjadi 4. Cina lebih dulu, menjadi 4. Indonesia sedang menyatukan dari 3 (WIB, WITA, WIT) menjadi 1 waktu (WITA).

Perbedaan zona waktu bagi Promosi KP3EI (Komite Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia) adalah tambahan pemasukan bagi negara, soal ekonomis.

Bagi pilot sama saja. Namun bagi penumpang perbedaan zona waktu terasa lebih lama.

Saya pun tak ingin kehilangan momen memaknai zona waktu. Zona hanyalah kategori mental, penanda tempat.

Kesadaranlah yang membuat waktu bermakna mendalam. Tahun 2022 harus spesial. Saya memilih pulau surga, Jayapura, tempat memperingati kemerdekaan negara saya ini. Pulau tertimur Indonesia.

Segala informasi tentang sensifitas keamanan saya arahkan dinbawah payung kesucian waktu. Hutan, manusia, cuaca Papua adalah manifestasi keindahan Tuhan.

Konflik manusia hanyalah penyimpangan sesaat, proklamasi dan kesucian alamlah yang memandu hati dan akal para penghuninya.

Ya saya terbang dari Jakarta-Makasar-Jayapura, 16/08. Dua setengah jam Jakarta Makasar. Tiga setengan jam, Makasar-Jayapura. Badan harus bergerak, pikiran dan rasa harus di bawah kesadaran sempurna dan tuntas.

Pukul 06.10, pesawat flight JTO 798, Lion Air landing di Bandara Sentani. Kolonel Zaenudin, saudara sepupu. Badanya tegap, pancaran ksatria, lama tak jumpa, menjemput kami.

Sepanjang jalan menuju penginapan kodam XVII Cendrawasih, Jayapura Utara nampak elok. Jalan berkelok, pegunungan penuh pohon rindang. Terlihat dari bukit Jayapura kota, pantai Hamadi.

Hawa sejuk, terkadang panas, hujan sering tiba-tiba datang, gas pol, tanpa pemanasan, seperti take off pesawat dengan landasan pendek.

Sorenya langsung mengikuti prosesi penurun bendera HUT ke-77 RI di Parkir stadion Lukas Enembe Jayapura, Sentani.

Tepat waktu Indonesia bagian timur, pukul 16.00 WIT, saya bersama satuan aparat sipil, pemerintahan, dan rakyat memperingati arti 77 tahun nikmat kemerdekaan.

IRUP (Inspektur upacara) Pangdam XVII/Cendrawasih, penurunan bendera, Mayjen Teguh Muji Angkasa, S.E, M.M memimpin dengan penuh wibawa. Sesekali drone TVRI satu dua meraung di udara mengabadikan dari sudut estetis terbaik.

Jika bagi pemerintah sipil dan pedagang, waktu adalah uang. Lain dengan petugas keamanan. Waktu adalah pengabdian bagi terjaganya keamanan rakyat dalam arti sedalam dan seluas luasnya.

Satuan-satuan teritori menyebar di seluruh Jayapura berbaur dengan rakyat memperingati arti kemerdekaan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com