Tidak hanya itu, kenaikan harga pupuk juga menahan petani untuk mengoptimalkan pemanfaatan lahan dalam provinsi yang berdampak kepada terbatasnya pasokan lokal.
Bila inflasi tinggi, sementara pendapatan masyarakat tetap, kemampuan atau daya beli masyarakat untuk memenuhi kebutuhan hidupnya menjadi turun.
Untuk itu, Bank Indonesia mengajak masyarakat untuk turut menjaga inflasi yang rendah dan stabil agar tercapai tujuan bersama, yakni masyarakat Indonesia yang sejahtera.
Kenaikan harga pupuk signifikan mempengaruhi produksi hortikultura ditambah persoalan cuaca yang terjadi di daerah penyangga Provinsi Jambi seperti Sumatera Barat dan Bengkulu.
"Cabai peyumbang inflasi dengan andil yang cukup tinggi di Provinsi Jambi," kata Suti.
Dia mengakui Jambi memiliki sentra cabai seperti Kabupaten Kerinci, namun belum bisa memenuhi kebutuhan cabai di Kota Jambi.
"Pedagang cabai pun mengambil pasokan dari pengepul di daerah Jawa, tentu biaya transportasi lebih mahal dan dapat mengerek harga cabai," kata Suti.
Baca juga: Anggota Komisi I DPR Tolak Rencana Kenaikan Harga BBM yang Berpotensi Munculkan Inflasi
Untuk memitigasi risiko ke depan, Bank Indonesia berkoordinasi dengan TPID mendorong warga melakukan penanaman cabai di rumah.
"Penanaman ini diharapkan menjadi upaya mitigasi dalam menghadapi risiko kenaikan demand di akhir tahun, karena adanya Natal dan Tahun Baru," kata Suti lagi.
Untuk jangka pendeknya, kata Suti TPID melakukan kegiatan pasar murah melalui Toko Tani, Toko TPID dan Mobil TTIC yang tersebar di beberapa pasar di
Provinsi Jambi dengan memanfaatkan pasokan lokal yang tersebar di beberapa wilayah yang mulai memasuki masa panen meskipun dengan jumlah yang masih terbatas.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.