Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS DAERAH

Sigap Atasi Inflasi di Riau, Gubernur Syamsuar Gencarkan Operasi Pasar

Kompas.com - 19/08/2022, 08:37 WIB
Dwi NH,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Provinsi Riau masuk dalam lima daerah di Indonesia dengan angka inflasi tertinggi, yaitu sebesar 7,04 persen.

Hal itu disampaikan Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo (Jokowi) saat Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Pengendalian Inflasi Tahun 2022 secara virtual.

Dengan adanya kenaikan tersebut, Presiden Jokowi berharap agar inflasi di daerah bisa ditekan hingga di bawah 5 persen.

Menanggapi harapan Jokowi, Gubernur Riau Syamsuar berupaya mengambil langkah cepat dan terukur dalam menurunkan inflasi di wilayahnya dengan mengumpulkan seluruh pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD), termasuk Wakil Gubernur Riau dan Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Riau.

"Langkah pertama atau langkah cepat yang perlu dilakukan adalah operasi pasar. Ini tidak bisa ditunda," ujarnya dalam keterangan tertulis yang Kompas.com terima, Kamis (18/8/2022).

Baca juga: Harga Cabai di Karawang Masih Tinggi, Operasi Pasar Segera Dilakukan

Pernyataan tersebut disampaikan Syamsuar saat memimpin Rapat Koordinasi (Rakoor) terkait Kerawanan Energi dan Kerawanan Pangan, di Ruang Rapat Melati, Kantor Gubernur Riau, Kamis.

Menurut orang nomor satu di Bumi Melayu itu, operasi pasar harus digelar secara rutin sampai harga-harga di pasar mulai stabil.

Operasi pasar, kata Syamsuar, diprioritaskan di tiga wilayah, yakni Kota Pekanbaru, Dumai, dan Tembilahan, Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil).

"Untuk setiap daerah jangan hanya buat satu titik. Bisa saja satu daerah buat hingga lima titik, seperti di Kota Pekanbaru dapat melakukan koordinasi dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Pekanbaru," jelasnya.

Operasi pasar tersebut, kata Syamsuar, harus dilakukan dengan maksimal karena Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Riau akan melakukan evaluasi setiap bulan. Utamanya di tiga wilayah prioritas.

Baca juga: BPS Soroti Kenaikan Nilai Ekspor Tidak Disertai Peningkatan Volume yang Signifikan

Ia menyebutkan, hasil dari data BPS nantinya yang akan menentukan naik atau turun suatu inflasi di daerah tersebut.

“Dari kerja BPS itu nanti juga akan ketahuan kinerja kami yang sekarang ini," imbuh Syamsuar.

Untuk mendapatkan hasil maksimal, lanjut dia, diperlukan penanganan gerak cepat terhadap pelaksanaan operasi pasar.

Oleh karenanya, Syamsuar berharap, Disperindagkop Riau bisa bekerja sama dengan OPD terkait untuk segera menggelar pasar murah agar inflasi di daerah dapat diturunkan.

"Dari Kepala Disperindagkop Riau, Pak Taufiq bersama dinas lain tolong bantu ini. Termasuk dinas pertanian atau peternakan yang berkaitan dengan telur, daging, atau ikan," ujarnya.

Baca juga: Wabah PMK di Lumajang Melandai, Dinas Pertanian Dapat Tambahan 3.000 Dosis Vaksin

Halaman:
Baca tentang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com