KOMPAS.com - Gedung Merdeka terletak di Jalan Asia-Afrika, Bandung, Jawa Barat.
Letak Gadung Merdeka berada di kawasan stategis Kota Bandung, gedung ini mudah dijangkau dari Stasiun Bandung.
Kini, gedung yang banyak menyimpan cerita sejarah bangsa menjadi Museum Konferensi Asia Afrika.
Pada awalnya, Gedung Merdeka bernama Societeit Concordia yang merupakan tempat nongkrong atau tempat rekreasi sekelompok elit dan masyarakat Belanda yang tinggal di Bandung dan sekitarnya.
Mereka merupakan pegawai perkebunan, pembesar, perwira, pengusaha, dan kalangan lain yang cukup kaya. Sehingga, Societeit Concordia memiliki desain yang mewah.
Pada hari libur terutama malam hari, gedung dipenuhi pengunjung untuk menonton pertunjukkan kesenian maupun makan malam.
Di dalam gedung tersedia fasilitas hiburan yang mewah, sehingga tidak sembarang orang dapat masuk gedung tersebut.
Baca juga: Jelang KAA, Gedung Merdeka di Bandung Diruwat
Ada tulisan 'Verbodden voor Honden en Indlander' di dalam gedung itu, artinya anjing dan pribumi dilarang masuk.
Bahkan, orang kulit putih yang tidak memiliki akses ke komunitas elite Eropa mengalami kesulitan masuk ke gedung Societeit Concordia.
Sehingga tidak heran, jika Societeit Concordia disebut sebagai simbol rasisme.
Kondisi berubah pada masa pendudukan Jepang. Gedung Societeit Concordia berubah nama menjadi Dai Toa Kaman.
Fungsinya tidak lagi menjadi tempat berkumpulnya orang elit, melainkan sebagai tempat pertemuan dan pusat kebudayaan.
Saat Jepang takhluk di tangan sekutu, Gedung Societeit Concordia berubah fungsi menjadi kantor pusat pemerintahan Kota Bandung.
Saat proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia pada tangal 17 Agustus 1945, gedung digunakan sebagai markas pemuda Indonesia untuk menghadapai tentara Jepang. Hal ini karena, Jepang belum mau menyerahkan kekuasaan kepada Indonesia.
Setelah peristiwa Bandung Lautan Api pada Maret 1946, Gedung Societeit Concordia berfungsi sebagai bangunan seni dan hiburan.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.