Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korban Kebakaran Cari Emas yang Hilang, Rumah dan Usaha Hangus, Sisakan Baju di Badan

Kompas.com - 13/08/2022, 09:25 WIB
Firmansyah,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

BENGKULU, KOMPAS.com - Siti (55) mengenakan jilbab hijau tua baju hitam serta celana panjang abu-abu bersama suaminya sibuk mengorek puing kebakaran rumah kontrakan miliknya.

Siti merupakan salah satu korban kebakaran yang melanda 12 rumah warga di Jalan Jeruk dan Gang Duku RT 005 RW 002 Kelurahan Lingkar Timur, Kecamatan Singaran Pati, Kota Bengkulu, Jumat (12/8/2022) pukul 14.45 WIB.

"Itu bukan kalung, itu rantai tas. Kalung saya itu seperti bulir padi," kata Siti, pada suaminya yang tekun membolak-balik puing rumah yang telah menjadi arang.

Siti berharap kalung emasnya ditemukan meski puing sisa rumahnya berserakan menjadi arang.

Baca juga: Polisi Tertibkan Penyedia Jasa Pengamanan Begal dan Pungli di Bengkulu

Tak ada korban jiwa dalam musibah ini.

Siti mengisahkan, api merambat cepat dari salah satu rumah kos kawasan padat itu lalu menjalar ke rumah warga lainnya.

Saat itu, ia mengasuh cucu tak ada kesempatan dirinya menyelamatkan barang-barang berharganya terutama peralatan laundry usahanya.

"Saya tak memikirkan harta saya, saya memikirkan cucu berlari keluar rumah membiarkan api melalap rumah. Ada motor selamat karena posisi motor di luar rumah. Selebihnya harta saya cuma baju di badan," kisah dia.

Ia beserta suami harus bermalam di rumah kerabatnya karena tidak ada rumah untuk beristirahat.

Siti tinggal pada rumah kontrakan. Untuk memenuhi kebutuhan hidupnya ia membuka usaha laundry kecil-kecilan.

Kebakaran mengakibatkan usahanya musnah serta tempat tinggalnya hilang.

"Saya bingung ke depan bagaimana rumah kontrakan habis, usaha musnah. Saya hanya pasrah," ujar dia.

Sementara itu, hingga kini belum ada bantuan dari pemerintah pada korban kebakaran.

 

Bantuan yang datang banyak berasal dari masyarakat umum yang bersimpati pada korban kebakaran.

"Bantuan dari pemerintah belum ada mungkin nanti ada. Saat ini kami membutuhkan bahan makanan dan tempat tinggal," kata Siti.

Sejauh ini, belum ada bantuan dari pemerintah terhadap korban kebakaran.

Korban kebakaran saat ini membutuhkan bahan pangan, tempat tinggal, pakaian dan tentu saja bantuan usaha.

Baca juga: Tak Mempan Dinasihati, Orangtua di Bengkulu Laporkan Anaknya Konsumsi Sabu

Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Kota Bengkulu, Yuliansyah menyatakan, pihaknya belum tahu penyebab kebakaran itu.

Pihaknya yang menurunkan seluruh armada pemadam yang dimiliki untuk memadamkan api agar tidak merambat ke perumahan lain.

"Lokasinya padat perumahan ditambah banyak warga menonton sulit untuk bergerak cepat ditambah gang perumahan sempit," kata dia.

Dua jam petugas pemadam berjibaku memadamkan api barulah api padam.

Terlihat rumah warga tinggal beton sementara atap dan isinya habis terbakar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

Regional
Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Regional
Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Regional
Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Regional
Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Regional
Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Regional
Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Regional
Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Regional
Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Regional
Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Regional
Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Regional
Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Regional
Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Regional
Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi 'Saling Lempar'

Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi "Saling Lempar"

Regional
9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com