Sedangkan ketinggian wilayah pada pulau-pulau yang terdapat di Kota Tanjungpinang berkisar antara 0 - 50 meter di atas permukaan laut hingga mencapai ketinggian 400-an meter diatas permukaan laut.
Dalam hal transportasi, Kota Tanjungpinang memiliki fasilitas seperti bandara, pelabuhan, dan terminal bus.
Bandara yang melayani Kota Tanjungpinang adalah Bandar Udara Bandar Udara Internasional Raja Haji Fisabilillah.
Pelabuhan yang ada di Kota Tanjungpinang adalah Pelabuhan Sri Bintan Pura, Pelabuhan Sri Payung (UBM), dan Pelabuhan Sei Kolak Kijang.
Sedangkan terminal bus yang ada di Kota Tanjungpinang antara lain Terminal Bus Sei Carang.
Dikutip dari Kota Tanjungpinang Dalam Angka 2022 oleh BPS, sejarah Kota Tanjungpinang tidak lepas dari posisinya yang strategis di Pulau Bintan.
Terletak di dekat pusat kebudayaan Melayu serta lalu lintas perdagangan membuat Tanjungpinang menjadi sangat terkenal.
Sejarah Tanjungpinang pun tidak terlepas dari berdirinya Kerajaan Melayu Johor-Riau.
Pada masa Kerajaan Johor di bawah kepemimpinan Sultan Abdul Jalil Syah, Laksemana
Tun Abdul Jamil diperintah untuk membuka sebuah Bandar perdagangan yang terletak di Pulau Bintan.
Lokasi bandar baru tersebut tepatnya di Sungai Carang, Hulu Sungai Riau. Bandar baru tersebut tumbuh menjadi Bandar yang ramai, kemudian dikenal dengan Bandar Riau.
Adapun Peranan Tanjungpinang sangat penting sebagai kawasan penyangga dan pintu masuk
Bandar Riau.
Setelahnya, pada masa Perang Riau antara Kerajaan Riau dengan Belanda pada tahun 1782-1784, pada masa Pemerintahan Yang Dipertuan Muda Raja Haji Fisabilillah keberadaan Tanjungpinang semakin diperhitungkan .
Peperangan selama 2 tahun ini mencapai puncaknya pada tanggal 6 Januari 1784 dengan kemenangan pada pihak kerajaan Melayu Riau yang ditandai dengan hancurnya kapal
komando Belanda “Malaka’s Wal Faren”.
Hal ini kemudian mendesak Belanda untuk mundur dari perairan Riau. Berdasar kemenangan tersebut maka tanggal 6 Januari diabadikan sebagai hari jadi Tanjungpinang.
Saat Belanda menguasai wilayah Kerajaan Riau, perilaku campur tangannya dalam kerajaan, membuat kerajaan Riau mengalami kemunduran.