TANJUNGPINANG, KOMPAS.com - Puluhan kosmetik ilegal beredar di sejumlah kedai di Kota Tanjungpinang, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri).
Beberapa di antaranya diketahui merupakan produk kecantikan yang berasal dari Malaysia dan China.
Hal tersebut disampaikan Kepala Badan Pengendalian Obat dan Makanan (BPOM) Tanjungpinang, Ray Gunawan saat diwawancarai Senin (1/8/2022).
"Dilihat dari kemasannya ada yang dari Malaysia dan China," kata Ray.
Baca juga: BPOM Gorontalo Sita 14.716 Kosmetik Ilegal Senilai Rp 441 Juta
Produk kecantikan dari luar negeri tersebut termasuk ke dalam 87 item atau sebanyak 377 pcs kosmetik ilegal hasil pengawasan dan penertiban pasar rutin BPOM bersama Dinas Kesehatan serta Dinas Pengendalian Penduduk dan KB Tanjungpinang.
Dari 6 sasaran klinik kecantikan, toko dan kedai petugas menemukan 3 kedai yang kedapatan menjual kosmetik Ilegal.
Ketiga kedai itu berada di kawasan Km 9, Bintan Center, Kota Tanjungpinang. Untuk nominal kosmetik ilegal yang ditemukan petugas sekitar Rp 7 juta.
"Dinyatakan ilegal karena tidak memiliki izin edar, terbuat dari bahan berbahaya, dan sudah kadaluarsa. Bahkan ada beberapa produk yang memang sudah dapat public warning dari BPOM pusat," jelas Ray.
Baca juga: Penyelidikan Dugaan Penjualan Kosmetik Ilegal di Bandara Kualanamu Viral, Begini Kronologinya
Para pedagang yang menjual kosmetik ilegal kemudian menjalani pemeriksaan lanjutan.
Mereka sebatas diberikan teguran dan peringatan karena baru pertama kali kedapatan menjual kosmetik ilegal.
Sementara untuk barang yang diamankan langsung dimusnahkan di lokasi.
Hasil dari pemeriksaan BPOM Tanjungpinang, para pedagang mengaku mendapatkan kosmetik ilegal dari penjual online.
"Kita lanjutkan dengan tracking. Hasilnya kita laporkan dengan menyurati BPOM Pusat. Lalu dilanjutkan ke Kominfo agar akun onlinenya di-take down," sebut Ray.
Ray mengingatkan agar masyarakat tidak membeli kosmetik ilegal karena dapat merusak kesehatan.
Baca juga: Jual Ribuan Kosmetik Ilegal, Pasangan Suami Istri Ditangkap Polisi
Dicontohkannya, kosmetik yang mengandung senyawa bernama hidrokuinon dapat menyebabkan iritasi hingga kanker kulit
"Kita terus memberikan informasi dan edukasi untuk memberikan perlindungan masyarakat. Kita juga memiliki duta kosmetik untuk menyampaikan kepada masyarakat," sebut Ray.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.