Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

10 Tahun Keistimewaan, Pemda DIY Minta Kalurahan Aktif Ajukan Proposal untuk Akses Danais

Kompas.com - 11/08/2022, 20:24 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Khairina

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Undang-undang Keistimewaan (UUK) di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) telah berumur 1 dasawarsa.

UUK DIY tak bisa dilepaskan dengan Dana Keistimewaan (danais).

Untuk mengakses Danais, pihak desa atau kalurahan wajib mengajukan proposal ke pihak Paniradya Kaistimewaan DIY.

Baca juga: Pemprov DIY Sebut Rp 340 Miliar dari Dana Keistimewaan Dipakai untuk Penanganan Covid-19

 

Dari proposal tersebut nantinya ditentukan berapa danais yang diterima di tiap-tiap kalurahan sesuai dengan program kerja yang diajukan di tiap kalurahan.

Paniradya Pati Kaistimewaan DIY Aris Eko Nugroho mengatakan setiap kalurahan memiliki potensi masing-masing sehingga dalam menentukan besaran danais perlu didiskusikan, yakni melalui proposal.

"Kan ada keinginan mbok dibagi rata (danais), kalau kami punya contoh pada tahun 2021 saja dikasih angka rupiah aja ngoyak-ngoyake (mengejarnya) kaya gitu, kalau dibagi rata 1 miliar kami ke pusat (pertanggungjawaban) gimana," kata Aris ditemui di Kantor Paniradya Kaistimewaan, Kamis (11/8/2022).

Ia menjelaskan, jika danais tidak bisa dicairkan sesuai dengan tahapan yang sudah ditentukan maka beresiko tidak memperoleh dana keistimewaan.

"Kami dapat Rp 1,32 triliun jangan dipahami kalau Yogya itu pasti dapat Rp 1,32 triliun. Kalau nanti tahap 1 cair, maka lanjut ke tahap 2, lanjut tahap ke 3, kalau gagal ya berhenti," jelas Aris.

Ia menambahkan, desa dapat mengakses danais sesuai dengan potensi masing-masing seperti wisata, budaya, enterpreneur, jika tidak mendapatkan predikat tetap bisa merasakan danais, sesuai 11 kebijakan strategis gubernur yang diatur dalam pergub 37 tahun 2021.

Sementara itu, 11 kebijakan strategis Gubernur, antara lain sebagai Desa Mandiri Budaya (Desa Budaya), Desa Prima, Desa Wisata, Desa Mandiri Pangan, Desa Preneur dan Desa Maritim, Padat karya semangat tata nilai ke-Yogyakartaan, Arsitektur Gaya Yogyakarta (RTLH), penanda keistimewaan (data dan potensi kalurahan

"Ada beberapa masyarakat yang merasa kami (masyarakat) tidak bisa mendapatkan (danais). Tetapi ada aturan yang kita buat kalau ada desa yang memiliki potensi budaya tetapi bukan desa budaya ya jangan ngaku-ngaku jadi desa budaya," kata dia.

Baca juga: Pemprov DIY Gunakan Dana Keistimewaan untuk Beli 2 Hotel di Jalan Malioboro

Tak hanya untuk untuk 11 kebijakan strategis Gubernur DIY saja, tetapi danais juga digunakan untuk penanggulangan Covid-19.

Aris menyampaikan untuk penanggulangan Covid-19, danais sebesar Rp 30 miliar dialokasikan ke dana tidak terduga, sampai tahun ini masih tersisa Rp 7 miliar.

"Untuk penanggulangan Covid-19 untuk beli ambulans di yang ditempatkan di depan hotel mutiara (shelter isoman), Rp 30 miliar kita alokasikan ke dana tidak terduga," kata dia.

Selain itu, lanjut Aris, danais yang digunakan untuk penanggulangan Covid-19 yakni untuk jaga warga dengan total Rp 26 miliar.

Jaga warga juga harus menggunakan proposal masing-masing kalurahan.

"Proposalnya macam-macam ada yang digunakan rapat-rapat pembentukan jaga warga, digunakan membantu warga isoman, membeli APD, membeli alat-alat oksigen. Kita serahkan penuh ke kalurahan," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BPOM Telusuri Produk Kosmetik Ilegal di Batam

BPOM Telusuri Produk Kosmetik Ilegal di Batam

Regional
Gunung Lewotobi Laki-laki Kembali Meletus, Warga Diminta Waspada

Gunung Lewotobi Laki-laki Kembali Meletus, Warga Diminta Waspada

Regional
Cerita Chef Restoran Kampung Melayu, Deg-degan Pertama Kali Memasak untuk Presiden

Cerita Chef Restoran Kampung Melayu, Deg-degan Pertama Kali Memasak untuk Presiden

Regional
Buruh Pelabuhan di Banjarmasin Ditemukan Tewas Membusuk, Ketahuan Saat Rekannya Mau Bayar Utang

Buruh Pelabuhan di Banjarmasin Ditemukan Tewas Membusuk, Ketahuan Saat Rekannya Mau Bayar Utang

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Maju Calon Bupati Sumbawa, Syarafuddin Jarot Resmi Daftar di Partai Nasdem

Maju Calon Bupati Sumbawa, Syarafuddin Jarot Resmi Daftar di Partai Nasdem

Regional
Nelayan yang Hilang di Perairan Nusakambangan Ditemukan Tewas

Nelayan yang Hilang di Perairan Nusakambangan Ditemukan Tewas

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Pelni Hentikan Pelayaran Rute Bintan-Natuna Selama Sekitar 20 Hari

Pelni Hentikan Pelayaran Rute Bintan-Natuna Selama Sekitar 20 Hari

Regional
Tergiur Upah Rp 3 Juta, Tukang Nasi Goreng Jadi Kurir Narkoba

Tergiur Upah Rp 3 Juta, Tukang Nasi Goreng Jadi Kurir Narkoba

Regional
Pria Bacok Tetangga di Banyuwangi, Mengamuk karena Halaman Gudang Jadi Lokasi Parkir Tahlilan

Pria Bacok Tetangga di Banyuwangi, Mengamuk karena Halaman Gudang Jadi Lokasi Parkir Tahlilan

Regional
Jokowi Makan Malam di Kampung Melayu Lombok, Pesan Nasi Goreng Istimewa

Jokowi Makan Malam di Kampung Melayu Lombok, Pesan Nasi Goreng Istimewa

Regional
Ada Sengketa, KPU Tunda Penetapan 5 Caleg Terpilih di Sumbar

Ada Sengketa, KPU Tunda Penetapan 5 Caleg Terpilih di Sumbar

Regional
Imbas Letusan Gunung Ruang, 1.324 Warga Dievakuasi Keluar dari Pulau Tagulandang

Imbas Letusan Gunung Ruang, 1.324 Warga Dievakuasi Keluar dari Pulau Tagulandang

Regional
Pencarian Dihentikan, 2 Penambang Tertimbun Galian Batu Bara Dinyatakan Hilang

Pencarian Dihentikan, 2 Penambang Tertimbun Galian Batu Bara Dinyatakan Hilang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com