Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Cinta Diana, Mencari Kekasihnya Warga Jerman, tapi Berujung Duka

Kompas.com - 09/08/2022, 17:52 WIB
Muchamad Dafi Yusuf,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Diana warga Kota Semarang, Jawa Tengah, dan Raphael warga Jerman dipertemukan di sebuah aplikasi kencan pada 2017.

Namun, kisah mereka berakhir pilu, karena menjelang rencana pernikahan mereka Raphael meninggal dunia. 

Diana dan Raphael berteman dan serius menjalin hubungan pada 2018.

Di tahun yang sama, Raphael datang ke Kota Semarang. Saat itu, Diana sudah mengenalkan Raphael kepada teman-temannya.

Setelah bertemu di Kota Semarang, Diana merasa cocok dengan Raphael, begitupun sebaliknya. Mereka memutuskan untuk pacaran sebelum ke jenjang pernikahan.

Baca juga: Kisah Warga Semarang Buat Program Menabung Belatung, Hasilnya Menjanjikan

"Saat itu saya belum mengenalkan Raphael ke keluarga. Soalnya masih pacaran juga," kata Diana, kepada Kompas.com di rumahnya, Selasa (9/8/2022).

Tahun 2019, Diana dan Raphael kembali bertemu di Thailand. Sekitar tiga minggu mereka menghabiskan waktu untuk berlibur di negara tersebut.

"Selanjutnya pada tahun 2020, kami bertemu lagi di Bali untuk liburan sekitar dua minggu," lanjut dia.

Setelah pertemuan di Bali, Diana dan Raphael sudah bersepakat untuk melanjutkan hubungan ke jenjang yang lebih serius.

Saat itu, Raphael meminta agar dikenalkan dengan keluarga Diana di Indonesia.

"Karena Covid-19, Raphael tak bisa masuk ke Indonesia. Saat itu, WNA dilarang masuk," ujar dia.

Akhirnya, dia memutuskan untuk pergi ke Jerman karena ayah Raphael juga ingin bertemu dan kenal dengan Diana.

"Namun, saat mengajukan ke kedutaan, pengajuannya ditolak. Padahal, sponsor dan berkas-berkas sudah lengkap," kata dia.

Alasan penolakan tersebut disebabkan karena kemungkinan pertemuan terakhir Diana dengan Raphael hanya beberapa bulan saja. Selain itu, Diana juga diragukan untuk kembali ke Indonesia.

Setelah gagal pengajuan, Diana memutuskan untuk kembali ke Kota Semarang. Berdasarkan informasi yang dia dapatkan, dia bisa mengajukan lagi setelah tiga bulan.

"Akhirnya saya menunggu itu tiga bulan," imbuhnya.

Pada tahun 2021 sekitar bulan Maret Diana mencoba untuk mengajukan lagi. Namun, timbul permasalahan yang lain. 

"Saat itu Raphael malah sakit gangguan kecemasan karena kondisi Covid-19 dan visa saya ditolak juga," kata Diana menahan kesedihannya.

Informasi yang dia terima dari orangtua Raphael, kondisi Raphael semakin memburuk karena mengalami gangguan pernapasan. Akhirnya dia dibawa ke sebuah klinik.

"Sekitar bulan Juni 2021 Raphael keluar dari klinik yang merawatnya," imbuhnya.

Setelah keluar dari klinik, Raphael dan Diana sempat berkomunikasi lagi. Saat itu, Raphael mengaku jika gangguan pernapasannya kambuh lagi.

"Saat itu, saya tanya apakah dia tak latihan pernapasan sesuai yang diajarkan di klinik? Namun, Raphael tak menjawab," ucap Diana.

Mulai saat itu, pesannya hanya dibaca, tetapi tidak dibalas. Diana mencoba untuk berpikir positif jika Raphael hanya ketiduran setelah latihan nafas.

"Saya tak berpikir macam-macam. Saya kira dia ketiduran setelah latihan pernapasan," lanjut dia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Regional
Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Regional
Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Regional
Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Regional
Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Regional
Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi 'Saling Lempar'

Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi "Saling Lempar"

Regional
9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

Regional
Patroli Geng Motor di Jalan Protokol, Polisi Bubarkan Balap Liar

Patroli Geng Motor di Jalan Protokol, Polisi Bubarkan Balap Liar

Regional
Jalan Rusak, Seorang Wanita di Ketapang Melahirkan Dalam Perjalanan ke Rumah Sakit

Jalan Rusak, Seorang Wanita di Ketapang Melahirkan Dalam Perjalanan ke Rumah Sakit

Regional
Diduga Depresi Usai Bunuh Perempuan di Kamar Kos, Lansia Ini Gantung Diri di Pantai Kejora

Diduga Depresi Usai Bunuh Perempuan di Kamar Kos, Lansia Ini Gantung Diri di Pantai Kejora

Regional
Polisi Tangkap Pemuda Bawa Senjata Tajam saat Nongkrong di Solo

Polisi Tangkap Pemuda Bawa Senjata Tajam saat Nongkrong di Solo

Regional
Akui Tidak Punya Uang, Bernadus Ratu-Albertus Ben Bao Deklarasi Maju Pilkada Sikka dari Jalur Independen

Akui Tidak Punya Uang, Bernadus Ratu-Albertus Ben Bao Deklarasi Maju Pilkada Sikka dari Jalur Independen

Regional
3 Kader Demokrat Berebut Restu AHY di Pilkada Sumsel, Cik Ujang Klaim Sudah Kantongi Rekomendasi

3 Kader Demokrat Berebut Restu AHY di Pilkada Sumsel, Cik Ujang Klaim Sudah Kantongi Rekomendasi

Regional
Eks Komisioner KPU Konsultasi Calon Independen Pilkada Magelang

Eks Komisioner KPU Konsultasi Calon Independen Pilkada Magelang

Regional
Setelah Gerindra, Rektor Unsa Daftar Maju Pilkada ke PSI

Setelah Gerindra, Rektor Unsa Daftar Maju Pilkada ke PSI

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com