Tak hanya memiliki wilayah daratan, Kota Padang juga memiliki 19 pulau besar dan kecil.
Dalam hal transportasi, Kota Padang memiliki fasilitas seperti bandara, pelabuhan, terminal bus, dan stasiun.
Bandara yang melayani Kota Padang adalah Bandar Udara Internasional Minangkabau yang berada di Kabupaten Padang Pariaman.
Pelabuhan yang ada di Kota Padang adalah Pelabuhan Teluk Bayur yang sebelumnya bernama Emmahaven.
Terminal bus yang ada di Kota Padang adalah Terminal Anak Air yang menggantikan fungsi Terminal Lintas Andalas.
Stasiun kereta api yang ada di kota Padang adalah Stasiun Padang atau juga dikenal sebagai Stasiun Simpang Haru.
Dikutip dari laman Pemerintah Kota Padang, sejarah Kota Padang tak bisa dilepaskan dari sejarah Minangkabau.
Sekitar abad ke-15 pada zaman Kerajaan Minangkabau dengan rajanya Adityawarman, Padang adalah sebuah pemukiman nelayan. Dalam tambo Minangkabau, Padang disebut sebagai daerah rantau.
Orang yang pertama kali datang berasal Kubung XIII Solok oleh Luhak Nan Tigo (Agam, Tanah Datar dan Limo Puluh Kota). Namun di tempat itu sudah ada penduduk asli yang tidak beberapa orang, yang mereka sebut dengan orang-orang Rupit dan Tirau.
Berarti dalam perluasan wilayah Kerajaan Minangkabau ini sebelum sampai ke Padang sebelumnya telah ada kelompok-kelompok masyarakat tersebut.
Namun dalam abad yang sama, Kerajaan Aceh juga mulai mengembangkan wilayahnya terutama untuk perluasan daerah perniagaan, dan secara bertahap berhasil menaklukan Tiku, Pariaman dan Inderapura.
Wilayah Padang saat itu dianggap tidak begitu penting sebagai rute perdagangan Minangkabau yang mengarah ke pantai timur melalui sungai-sungai besar.
Namun kemudian wilayah Malaka bangsa Portugis, Spanyol, Inggris, dan Belanda datang dan ikut meramaikan Selat Malaka.
Peristiwa peperangan dan pembajakan yang tiada henti menyebabkan arus perdagangan menjadi tidak aman bagi Kerajaan Aceh maupun Kerajaan Malaka sendiri.
Kawasan pesisir di pantai barat Sumatera kemudian menjadi pilihan terbaik dan teraman karena para bangsa asing itu belum mengetahui persis kalau masih adanya daerah disamping Malaka ini.