Aden yang sudah menjadi pedagang bendera musiman di jalan A Yani sejak 2011 mengaku mendapatkan keuntungan lumayan.
"Kalau cuaca bagus, rata-rata kotornya Rp 1 sampai Rp 3 juta sehari. Tapi kalau hujan seperti kemarin dapat Rp 500.000. Untuk bersihnya (berjualan bendera) selama 16 hari itu sekitar Rp 7 sampai Rp 8 juta," ungkap pria yang sehari-hari berjualan tirai bambu.
Menurut Aden, pedagang bendera musiman yang berjualan di seluruh Kota Tanjungpinang berjumlah sekitar 50-60 pedagang.
"Banyak yang pedagang dari Garut. Kalau saya orang Tanjungpinang, tinggal di KM 13," sebut dia.
Baca juga: Potret Perjuangan Asep dan Santi Nafkahi Keluarga, dari Jabar ke Sulbar untuk Jual Bendera
Pada masa pandemi Covid-19 lalu, dia meraih keuntungan yang lebih besar.
Hal ini dikarenakan pedagang bendera dari luar Tanjungpinang tidak bisa datang karena terhalang pandemi.
"Enak waktu pandemi kemarin. Orang banyak yang beli ke kita. Karena pedagang dari luar daerah tidak bisa masuk. Hehe," ucap Aden sambil tertawa.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.