Kerangka manusia tersebut sudah terpisah. Sebagian ditemukan dalam kardus. Semntara bagian lain masih tertutup selimut serta mengenakan celana warna abu-abu.
"Kondisi kerangka sudah saling terpisah. Sebagian ditemukan di sebuah kardus mie instan yang terletak di kamar Rokani. Sedangkan kerangka yang tertutup selimut itu masih melekat kain warna biru dan kain celana warna abu-abu," jelas Taufik.
Baca juga: Modus Borong Dagangan, Residivis Rampok Uang Rp 19 Juta Milik Kakek Penjual Tompo di Malang
Polisi menduga, kerangka tersebut adalah anak Rokani yang bernama Suprapto.
Dari keterangan warga sekitar, Suprapto sudah tak terlihat sejak sembilan bulan terakhir.
"Dugaan ini diperkuat juga dari keterangan warga sekitar, bahwa pakaian yang melekat pada kerangka itu mirip dengan pakaian yang kerap digunakan sehari-hari oleh Suprapto," katanya.
Dari hasil otopsi, kerangka tersebut diperkirakan berusia 40 tahun dan tak ditemukan tanda-tanda kekerasan di tubuhnya.
"Juga tidak ditemukan resapan darah maupun tanda kekerasan lain pada seluruh struktur tulang dan tengkorak itu," ujarnya.
Taufik mengatakan, baik Rokani dan Suprapto diduga meninggal karena sakit. Atas kesepakatan warga, keduanya langsung dimakamkan.
"Diduga tewasnya Suprapto ini karena sakit. Atas permintaan keluarga dan masyarakat setempat yang selama ini membantu korban, keduanya langsung dimakamkan," imbuh Taufik.
SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Imron Hakiki | Editor : Pythag Kurniati)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.