Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Kiai Juru Mudi, Seorang Muslim yang Dimakamkan di Dalam Kelenteng Sam Poo Kong Semarang

Kompas.com - 04/08/2022, 14:32 WIB
Muchamad Dafi Yusuf,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Kelenteng Sam Poo Kong yang terletak di Jalan Simongan, Kecamatan Semarang Barat, Kota Semarang, Jawa Tengah, masih menyimpan hal menarik.

Meski bangunan tersebut identik dengan arsitektur Tionghoa, di kelenteng itu terdapat makam warga muslim yang bernama Wang Jing Hong atau Kiai Juru Mudi.

Kiai Juru Mudi merupakan salah satu awak kapal Laksaman Cheng Ho yang sakit keras saat berlayar ke Jawa melewati Kota Semarang.

Salah satu penjaga Kelenteng Sam Poo Kong, Sutrisno mengatakan, waktu itu Laksamana Cheng Ho dan rombongan melakukan ekspedisi untuk misi perdamaian dan rempah-rempah. Kiai Juru Mudi tiba di Kota Semarang sekitar tahun 1405.

"Akhirnya Kiai Juru Mudi dirawat di sebuah gua batu. Laksamana Cheng Ho melanjutkan perjalanan tanpa beliau (Kiai Juru Mudi)," jelasnya saat ditemui di lokasi, Kamis (4/8/2022).

Baca juga: Kisah Ming Cu, Pelihara 3.000 Tarantula hingga Raup Puluhan Juta Rupiah dengan Modal Minim

Kiai Juru Mudi dan anak buahnya mulai membuat rumah dan membangun lahan pertanian di tempat tersebut setelah kondisinya membaik.

"Dia juga membaur dengan masyarakat setempat," ujarnya.

Aktivitas Kiai Juru Mudi dan anak buahnya ternyata disambut positif oleh penduduk setempat karena membuat daerah tersebut maju.

Menurut Sutrisno, penduduk sekitar gua batu menjadi makmur karena aktivitas dagang maupun pertanian.

"Saat ini aktivitas perdagangan dan pertanian semakin aktif saat Kiai Juru Mudi datang," kata dia.

Demi menghormati pimpinannya, Wang Jing Hong mendirikan patung Cheng Ho di gua batu tersebut untuk dihormati dan dikenang masyarakat sekitar.

"Pada 21 Redjeb 1874 Kiai Juru Mudi meninggal pada umur 85 tahun.

Meski saat ini Kelenteng Sam Poo Kong menjadi tempat ibadah Umat Tridharma, masih banyak umat Islam yang masih sering datang untuk melakukan ziarah ke makam Kiai Juru Mudi.

Tak hanya Kota Semarang, warga dari daerah lain seperti Kabupaten Jepara dan Kabupaten Kudus juga datang melakukan ziarah.

"Banyak tak hafal kalau menghitung satu-satu," imbuhnya.

Dalam buku Riwayat Kota Lama Semarang, sejarawan Universitas Diponegoro Dwi Yulianti mengatakan, pada abad-15 sudah ada kontak perdagangan antara penduduk Kota Semarang dan orang-orang Tionghoa dari China.

"Kontak perdagangan itu dikaitkan dengan pendaratan Laksamana Cheng Ho di daerah Simongan," jelasnya dalam buku tersebut.

Dia menyebutkan, Wang Jing Hong memang tinggal di daerah Simongan setelah sakit. Selain berdagang dan produksi pertanian, dia (Kiai Juru Mudi) juga mengajarkan agama Islam.

Selain menyiarkan agama Islam, Kiai Juru Mudi juga menganjurkan pengikutnya untuk mencontoh prestasi dan sifat-sifat baik pemimpin muhibah Dinasti Ming yaitu Sam Po.

"Pada waktu-waktu tertentu, Kiai Juru Mudi juga menganjurkan kepada pengikutnya untuk melakukan pemujaan pada hari-hari tertentu," imbuhnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gibran Sebut Prabowo Rangkul Tokoh di Luar Koalisi Pilpres 2024

Gibran Sebut Prabowo Rangkul Tokoh di Luar Koalisi Pilpres 2024

Regional
Sosok Supriyanto Pembunuh Kekasih di Wonogiri, Residivis Kasus Pembunuhan dan KDRT

Sosok Supriyanto Pembunuh Kekasih di Wonogiri, Residivis Kasus Pembunuhan dan KDRT

Regional
Dorong Pemberdayaan Keluarga, Pj Ketua TP-PKK Sumsel Lantik Ketua Pembina Posyandu Kabupaten dan Kota Se-Sumsel

Dorong Pemberdayaan Keluarga, Pj Ketua TP-PKK Sumsel Lantik Ketua Pembina Posyandu Kabupaten dan Kota Se-Sumsel

Kilas Daerah
Di Hadapan Mendagri Tito, Pj Agus Fatoni Sebut Capaian Ekonomi di Sumsel Sudah Baik

Di Hadapan Mendagri Tito, Pj Agus Fatoni Sebut Capaian Ekonomi di Sumsel Sudah Baik

Regional
Bea Cukai Yogyakarta Berikan Izin Tambah Lokasi Usaha ke Produsen Tembakau Iris

Bea Cukai Yogyakarta Berikan Izin Tambah Lokasi Usaha ke Produsen Tembakau Iris

Regional
Blusukan ke Rusun Muara Baru, Gibran: Salah Satu Tempat yang Paling Padat

Blusukan ke Rusun Muara Baru, Gibran: Salah Satu Tempat yang Paling Padat

Regional
Pura-pura Servis Jam, Pasutri di Semarang Sikat HP Samsung S23 Ultra

Pura-pura Servis Jam, Pasutri di Semarang Sikat HP Samsung S23 Ultra

Regional
4 Kapal Ikan di Cilacap Terbakar, Kerugian Capai Miliaran Rupiah

4 Kapal Ikan di Cilacap Terbakar, Kerugian Capai Miliaran Rupiah

Regional
3.617 Wajib Pajak Magelang Gratis PBB, Berikut Syaratnya

3.617 Wajib Pajak Magelang Gratis PBB, Berikut Syaratnya

Regional
Saat Doa Ibu Mengiringi Pratama Arhan Bertanding...

Saat Doa Ibu Mengiringi Pratama Arhan Bertanding...

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam Berawan

Regional
Viral Keluhan Soal Kenaikan UKT Unsoed, Mahasiswa Merasa Ditodong

Viral Keluhan Soal Kenaikan UKT Unsoed, Mahasiswa Merasa Ditodong

Regional
Utang Pelanggan PDAM Magelang Capai Rp 150 Juta, Banyak Rumah Kosong

Utang Pelanggan PDAM Magelang Capai Rp 150 Juta, Banyak Rumah Kosong

Regional
Kronologi Pembunuhan Karyawan Toko di Sukoharjo, Korban Dicekik dengan Sabuk dan Dipukul Batu

Kronologi Pembunuhan Karyawan Toko di Sukoharjo, Korban Dicekik dengan Sabuk dan Dipukul Batu

Regional
Kepala LKPP Pastikan Belanja Pemerintah Prioritaskan PDN dan UMKK

Kepala LKPP Pastikan Belanja Pemerintah Prioritaskan PDN dan UMKK

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com