Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BMKG Beri Peringatan Dini Kekeringan di NTB, Wilayah Mana Saja?

Kompas.com - 02/08/2022, 10:51 WIB
Idham Khalid,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

MATARAM, KOMPAS.com- BMKG Stasiun Klimatologi Nusa Tenggara Barat (NTB) memberikan peringatan  dini pada masyarakat NTB atas potensi terjadinya musim kemarau pada beberapa hari mendatang

BMKG Stasiun Klimatologi NTB mencatat curah hujan pada dasarian III Juli 2022 seluruhnya masuk dalam kategori rendah (<10 mm/das.)

Baca juga: Kloter Pertama Jemaah Haji Asal NTB Tiba di Bandara Lombok

Forecaster on duty BMKG Klimatologi NTB Nindya Kirana dalam keterangan tertulis, Selasa (2/8/2022) menyatakan, curah hujan tertinggi tercatat terjadi di Pos Hujan Selong Belanak, Kabupaten Lombok Tengah sebesar 10 mm/dasarian.

Sifat hujan pada dasarian III Juli 2022 di wilayah NTB didominasi kategori Bawah Normal (BN), namun sifat hujan Atas Normal juga terjadi di sebagian Kabupaten Lombok Barat bagian selatan, Lombok Tengah bagian selatan, serta sebagian kecil pesisir Lombok Timur bagian selatan.

"Adapun hasil monitoring Hari Tanpa Hujan (HTH) berturut-turut provinsi NTB umumnya dalam kategori sangat menengah (11 – 20 hari) hingga panjang (21 – 30 hari)," katanya.

Namun demikian di beberapa wilayah sudah terpantau HTH dengan kategori Sangat Panjang (31 – 60 hari). HTH terpanjang terpantau terjadi di wilayah Perigi, Kabupaten Lombok Timur sepanjang 58 hari.

Baca juga: Bayi Masih Hidup Ditemukan di Depan SMP di Lombok Tengah

Sementara untuk peluang curah hujan pada dasarian I Agustus 2022 sudah semakin berkurang.

Wilayah mana saja?

Ilustrasi kekeringan. Salah satu penyebab kekeringan musim kemarau berkepanjangan dan minimnya curah hujan.freepik Ilustrasi kekeringan. Salah satu penyebab kekeringan musim kemarau berkepanjangan dan minimnya curah hujan.

Bencana kekeringan meteorologis yang kerap melanda NTB di musim kemarau terpantau mulai terjadi di sebagian wilayah NTB.  

Peringatan dini kekeringan meteorologis pada level siaga terdapat di Kecamatan Wawo, Bolo, Soromandi Kabupaten Bima, kemudian Kecamatan Pringgabanya, Sambelia, Sakra Barat dan Swela Kabupaten Lombok Timur.       

Selanjutnya Kecamatan Buer, Labuhan Pandan dan Lape Kabupaten Sumbawa. Kecamatan Maluk Kabupaten Sumbawa Barat, serta Kecamatan Huu dan Kilo (Kabupaten Dompu).

Baca juga: Jelang WSBK di Sirkuit Mandalika, Pemprov NTB Antisipasi Tarif Akomodasi Mahal

 

Sementara itu pada level Waspada terdapat di Kabupaten Dompu yakni Kecamatan Dompu, Kempo, Manggalewa, Pajo dan Woja.

Kabupaten Bima, yakni Kecamatan Bolo, Lambitu, Lambu, Madapangga dan Palibelo  Kecamatan Raba dan Rasanae Timur Kota Bima.

Kabupaten Lombok Barat Kecamatan Gerung dan Lembar.

Baca juga: Ratusan Lansia di Lombok Timur Ikuti Operasi Katarak Gratis Dana Kemanusiaan Kompas

Kabupaten Lombok Tengah, yakni Kecamatan Janapria, Jonggat, Praya Barat Daya, Praya Tengah dan Pujut.

Kabupaten Lombok Timur berada di  Kecamatan Jerowaru, Labuhan Haji, Masbagik, Montong Gading, Sikur dan Sukamulia.

Kabupaten Sumbawa yakni Kecamatan Batulanteh, Empang, Labangka, Lenangguar dan Moyo Utara.

"Memasuki periode puncak musim kemarau 2022, masyarakat perlu mewaspadai akan terjadinya bencana kekeringan, kebakaran hutan dan lahan, hingga suhu dingin yang dapat menggagu aktivitas sehari-hari," kata Nindya Kirana dalam keterangan tertulis, Selasa (2/8/2022).

Baca juga: Cerita Guru Honorer di Pelosok NTB, Sudah 17 Tahun Mengabdi, Digaji Rp 83.000 Per Bulan

Nindy mengimbau  warga warga bisa membuat penampungan air untuk mengatasi krisis air.

"Mengimbau untuk dapat mengantisipasi terjadinya potensi kekeringan dengan membuat tampungan air terutama pada wilayah yang rentan," kata Nindy.

Warga juga diimbau untuk mewaspadai adanya potensi cuaca ekstrem bersifat lokal seperti terjadinya angin kencang dan hujan secara tiba-tiba.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto Tewas Ditembak Pengunjung, Korban Terluka di Dada

Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto Tewas Ditembak Pengunjung, Korban Terluka di Dada

Regional
Masa Jabatan Habis, Anggota DPRD Ini Kembalikan Baju Dinas ke Rakyat

Masa Jabatan Habis, Anggota DPRD Ini Kembalikan Baju Dinas ke Rakyat

Regional
Aparat Telusuri Kabar Pria Bersenjata Api Merambah Hutan di Aceh Timur

Aparat Telusuri Kabar Pria Bersenjata Api Merambah Hutan di Aceh Timur

Regional
Pekanbaru Raih Juara Umum di MTQ ke-42 Provinsi Riau

Pekanbaru Raih Juara Umum di MTQ ke-42 Provinsi Riau

Regional
Istri Brigadir RAT Tak Percaya Suaminya Bunuh Diri, Lebaran Tak Pulang, Sudah 2 Tahun Kawal Pengusaha di Jakarta

Istri Brigadir RAT Tak Percaya Suaminya Bunuh Diri, Lebaran Tak Pulang, Sudah 2 Tahun Kawal Pengusaha di Jakarta

Regional
Sempat Bantah Aniaya Siswanya hingga Tewas, Kepsek di Nias Selatan Kini Jadi Tersangka

Sempat Bantah Aniaya Siswanya hingga Tewas, Kepsek di Nias Selatan Kini Jadi Tersangka

Regional
Tak Dibelikan Motor, Anak Tega Aniaya Ibu Kandung di Aceh Tengah hingga Babak Belur

Tak Dibelikan Motor, Anak Tega Aniaya Ibu Kandung di Aceh Tengah hingga Babak Belur

Regional
4 Hari Hilang Loncat dari Kapal, Warga Serang Belum Ditemukan

4 Hari Hilang Loncat dari Kapal, Warga Serang Belum Ditemukan

Regional
Kasus PMK Kembali Ditemukan di Boyolali, 41 Sapi Terjangkit

Kasus PMK Kembali Ditemukan di Boyolali, 41 Sapi Terjangkit

Regional
Aksi 'Koboi' Tewaskan Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto, Keluarga Korban: Usut Tuntas

Aksi "Koboi" Tewaskan Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto, Keluarga Korban: Usut Tuntas

Regional
Perjuangan Slaman Selama 38 Tahun Ubah Lahan Bakau Kritis di Pesisir Madura jadi Ekowisata

Perjuangan Slaman Selama 38 Tahun Ubah Lahan Bakau Kritis di Pesisir Madura jadi Ekowisata

Regional
Polisi Tangani Kasus Belatung di Nasi Kotak RM Padang di Ambon

Polisi Tangani Kasus Belatung di Nasi Kotak RM Padang di Ambon

Regional
Lampaui Rerata Nasional, Kalteng Sukses Turunkan Prevalensi Stunting hingga 3,4 Persen

Lampaui Rerata Nasional, Kalteng Sukses Turunkan Prevalensi Stunting hingga 3,4 Persen

Regional
Penjaring Ikan di Cilacap Hilang Terbawa Arus Sungai Serayu

Penjaring Ikan di Cilacap Hilang Terbawa Arus Sungai Serayu

Regional
Ditangkap, Pengumpul 1,2 Ton Pasir Timah Ilegal di Bangka Belitung

Ditangkap, Pengumpul 1,2 Ton Pasir Timah Ilegal di Bangka Belitung

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com