Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Guru Honorer di Pelosok NTB, Sudah 17 Tahun Mengabdi, Digaji Rp 83.000 Per Bulan

Kompas.com - 29/07/2022, 16:49 WIB
Syarifudin,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

BIMA, KOMPAS.com - Kisah pilu ternyata masih dialami sejumlah tenaga pendidikan di Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB). Terutama para guru honorer yang masih tetap bertahan di pelosok desa.

Para guru yang bekerja di pelosok itu menerima gaji bulanan yang jauh dari kata layak. Mereka kesulitan memenuhi kebutuhan hidup karena penghasilan yang kecil.

Padahal, guru honorer adalah tulang punggung pendidikan yang turut membantu mencerdaskan anak bangsa di daerah terpencil.

Sayangnya, masih banyak para pahlawan tanpa tanda jasa yang tak mendapatkan kehormatan dari sisi kesejahteraan.

Seperti yang dialami M Guntur, salah seorang guru asal Kecamatan Donggo.

Guntur adalah guru yang mengajar kelas I SD Negeri di Desa Kala. Pria berusia 55 tahun ini sudah lama mengabdi sebagai guru honorer.

Ia menceritakan sejak awal mengajar pada 2006 lalu, ia masih digaji Rp 83.000 sampai Rp 100.000 per bulan.

Guntur mengatakan, upah yang diterima sebagai guru honorer tergantung dari jumlah jam mengajar di sekolah tersebut. Mirisnya, Guntur tidak boleh mengajar lebih dari delapan jam dalam satu bulan.

Ia juga mengatakan, saat ini seluruh gajinya berasal dari dana BOS yang dibayarkan tiga bulan sekali. Dalam setiap triwulan itu, ia menerima upah kurang lebih Rp 250.000- Rp 300.000.

"Honor di sekolah saya itu tidak menentu. Awal saya masuk ngajar di SD Rp 300.000 per triwulan tapi sekarang jadi Rp 250.000. Kalau dihitung, rata-rata sebulannya cuma Rp 83.000," kata Guntur saat ditemui Kompas.com, Jumat (29/7/2022).

Ia mengaku, penghasilan yang diterima itu tidak cukup menutupi kebutuhan keluarga. Tak ayal, Guntur harus memutar otak untuk bertahan hidup.

Sampai akhirnya ia harus membuka usaha kecil-kecilan di rumah dengan modal seadannya. Ia bersama sang istri menjual berbagai macam barang, mulai dari kopi instan, mi, hingga minuman dingin.

"Gaji tidak seberapa, hanya cukup untuk beli beras 10 kilogram. Ya harus pintar-pintar cari tambahan dengan membuka kios kecil depan rumah," kata dia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sungai Cisangu di Lebak Meluap, Ratusan Rumah Terendam

Sungai Cisangu di Lebak Meluap, Ratusan Rumah Terendam

Regional
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Kecelakaan Bus ALS di Agam

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Kecelakaan Bus ALS di Agam

Regional
Dukung Gebyar BBI/BBWI Riau 2024, Menhub Beri Bantuan 'Buy The Service' ke Pemprov Riau

Dukung Gebyar BBI/BBWI Riau 2024, Menhub Beri Bantuan "Buy The Service" ke Pemprov Riau

Regional
Pergerakan Wisatawan di Yogyakarta Selama Libur Lebaran Meningkat, tapi Lama Tinggal Menurun

Pergerakan Wisatawan di Yogyakarta Selama Libur Lebaran Meningkat, tapi Lama Tinggal Menurun

Regional
Kades di Magelang Jadi Tersangka Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Rugikan Negara Rp 924 Juta

Kades di Magelang Jadi Tersangka Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Rugikan Negara Rp 924 Juta

Regional
Polisi Buru Pelaku Pembacokan yang Tuduh Korban Mencuri Sawit

Polisi Buru Pelaku Pembacokan yang Tuduh Korban Mencuri Sawit

Regional
Meski Masuk Bursa Pilkada Jateng, Dico Diminta Jadi Calon Bupati Kendal Lagi

Meski Masuk Bursa Pilkada Jateng, Dico Diminta Jadi Calon Bupati Kendal Lagi

Regional
Polda Bengkulu Sita 2.000 Motor akibat Knalpot 'Brong' dan Balap Liar

Polda Bengkulu Sita 2.000 Motor akibat Knalpot "Brong" dan Balap Liar

Regional
Listrik Sering Mati, Warga OKU Demo PLN Bawa Satu Truk Barang Elektronik Rusak

Listrik Sering Mati, Warga OKU Demo PLN Bawa Satu Truk Barang Elektronik Rusak

Regional
Kasus Pemalsuan Nilai di Untan, Oknum Dosen Usulkan Mahasiswa Tak Pernah Kuliah untuk Seminar Proposal

Kasus Pemalsuan Nilai di Untan, Oknum Dosen Usulkan Mahasiswa Tak Pernah Kuliah untuk Seminar Proposal

Regional
Diguyur Hujan Deras, Ratusan Rumah di Sikka Terendam Banjir

Diguyur Hujan Deras, Ratusan Rumah di Sikka Terendam Banjir

Regional
Penjelasan DPRD Kota Serang soal Anggaran Baju Dinas Rp 360 Juta

Penjelasan DPRD Kota Serang soal Anggaran Baju Dinas Rp 360 Juta

Regional
Kabupaten Natuna Berstatus Siaga Darurat Bencana Kekeringan

Kabupaten Natuna Berstatus Siaga Darurat Bencana Kekeringan

Regional
Ayah dan Anak Nekat Curi Solar Milik PLN di Tapal Batas Sota Merauke

Ayah dan Anak Nekat Curi Solar Milik PLN di Tapal Batas Sota Merauke

Regional
Laporkan Pacar Anaknya atas Kasus Pencabulan, Ayah Korban Ternyata Ikut Memerkosa

Laporkan Pacar Anaknya atas Kasus Pencabulan, Ayah Korban Ternyata Ikut Memerkosa

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com