Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembangunan Infrastruktur di 3 Provinsi Baru di Papua Harus Berjalan Seiring dengan SDM

Kompas.com - 29/07/2022, 18:34 WIB
Roberthus Yewen,
Andi Hartik

Tim Redaksi

JAYAPURA, KOMPAS.com - Pembangunan infrastruktur di tiga provinsi baru di Papua harus berjalan seiring dengan pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM). Hal ini untuk memberi kesempatan bagi penduduk lokal untuk mengisi posisi yang dibutuhkan.

Sebelumnya, Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia telah mengesahkan tiga provinsi baru di Papua, yaitu Provinsi Papua Selatan, Provinsi Papua Tengah dan Provinsi Papua Pegunungan Tengah.

Kehadiran 3 provinsi baru di tanah Papua ini menambah daftar provinsi di Indonesia menjadi 37 provinsi. Sedangkan untuk Papua yang sebelumnya hanya ada dua provinsi, kini menjadi lima provinsi.

Baca juga: Warga di Merauke Bentangkan Bendera Raksasa Sambut Pengesahan RUU Provinsi Papua Selatan

Dekan Fakultas Teknik Universitas Cenderawasih (Uncen), Johni Jonathan Numberi mengatakan, daerah otonom baru (DOB) di Papua ini harus berjalan sesuai dengan yang telah direncanakan, terutama dalam rangka percepatan pembangunan, rentang kendali pemerintah dan mendekatkan pembangunan kepada masyarakat.

“Tujuan-tujuan itu menurut saya sah-sah saja dan baik. Karena ini untuk kepentingan dan kesejahteraan masyarakat,” kata Jonathan kepada Kompas.com, Kamis (28/7/2022).

Baca juga: Profil Nabire, Ibu Kota Provinsi Papua Tengah

Oleh karena itu, kehadiran tiga provinsi baru di Papua ini harus didukung dengan sumber daya, baik sarana dan prasarana infranstruktur yang memadai serta sumber daya manusia (SDM) yang akan ikut membangun tiga provinsi baru itu.

Jonathan mengungkapkan bahwa pembentukan tiga provinsi baru ini membuka peluang kerja dan akan menyerap pegawai yang cukup besar. Oleh karena itu, penyiapan SDM menjadi bagian yang paling penting.

“Yang kita persiapkan itu adalah bagaimana menyiapkan SDM. Tentunya SDM yang ada di Papua, sehingga percepatan pembangunan tiga DOB di Papua ini bisa bersamaan dengan peningkatan kapasitas SDM yang menduduki jabatan dan posisi strategis dalam perencanaan DOB,” tutunya.

Dengan demikian, peluang kerja di tiga provinsi baru ini bisa diisi oleh SDM yang ada di Papua. Terutama dari alumni kampus yang ada di Papua.

“SDM Papua yang kita siapkan, terutama di Fakultas Teknik Uncen ini bisa menduduki jabatan-jabatan di bidang konstruksi seperti di PUPR, pertambangan dan energi, perindustrian, perencanaan di Bappeda. Anak-anak Papua bisa mengisi pekerjaan di bidang konstruksi yang ada tiga provinsi baru tersebut,” tuturnya.

Baca juga: Profil Jayawijaya, Ibu Kota Provinsi Papua Pegunungan

Sebuah potensi

Jonathan menilai, pembentukan tiga provinsi baru itu merupakan potensi yang harus diberikan kepada lembaga perguruan tinggi di Papua untuk menyiapkan SDM yang memadai.

“Begitu juga sebaliknya pemerintah memberikan dukungan kepada kampus, sebagai tempat atau lembaga yang selama ini berperan dalam memproduksi dan menghasilkan SDM di Papua,” ungkapnya.

Jonathan menyebut, kehadiran tiga provinsi baru di Papua ini pasti membutuhkan tenaga kerja dari segala bidang yang ada di pemerintahan, terutama tenaga kerja di bidang konstruksi.

“Anak-anak Papua yang hari ini lulus di kampus, kita harapkan bisa ikut melamar dan bekerja di posisi-posisi yang dibutuhkan di tiga DOB di Papua,” katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tolak Kenaikan UKT, Ratusan Mahasiswa Unsoed Geruduk Rektorat

Tolak Kenaikan UKT, Ratusan Mahasiswa Unsoed Geruduk Rektorat

Regional
Tanggapan RSUD Ulin Banjarmasin Usai Dilaporkan atas Kasus Malapraktik

Tanggapan RSUD Ulin Banjarmasin Usai Dilaporkan atas Kasus Malapraktik

Regional
Soal Iuran Dana Pariwisata di Tiket Pesawat, Sandiaga Uno: Tak Akan Ada Tindak Lanjut

Soal Iuran Dana Pariwisata di Tiket Pesawat, Sandiaga Uno: Tak Akan Ada Tindak Lanjut

Regional
Perjuangan Reni Obati Putrinya Positif BDB hingga Meninggal Dunia, Panas Tinggi Capai 45 Derajat

Perjuangan Reni Obati Putrinya Positif BDB hingga Meninggal Dunia, Panas Tinggi Capai 45 Derajat

Regional
Kronologi Terbakarnya 4 Kapal Ikan di Cilacap, 1 ABK Tewas

Kronologi Terbakarnya 4 Kapal Ikan di Cilacap, 1 ABK Tewas

Regional
3 Pemuda Ditangkap Polisi Saat Asyik Main Judi 'Online' di Warung Kopi

3 Pemuda Ditangkap Polisi Saat Asyik Main Judi "Online" di Warung Kopi

Regional
Kronologi Suami di Demak Ajak Adik Bunuh Pria yang Lecehkan Istrinya

Kronologi Suami di Demak Ajak Adik Bunuh Pria yang Lecehkan Istrinya

Regional
Aceh Utara Terima 562 Formasi ASN pada 2024

Aceh Utara Terima 562 Formasi ASN pada 2024

Regional
Jalan Raya di Bandung Barat Tertimbun Longsor, Lalu Lintas Bandung-Purwakarta Tersendat

Jalan Raya di Bandung Barat Tertimbun Longsor, Lalu Lintas Bandung-Purwakarta Tersendat

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Regional
7.945 Calon Mahasiswa Ikuti UTBK di Untidar Magelang, Berikut 8 Lokasi Tesnya

7.945 Calon Mahasiswa Ikuti UTBK di Untidar Magelang, Berikut 8 Lokasi Tesnya

Regional
Sandiaga Uno Enggan Berandai-andai Masuk Kabinet Prabowo-Gibran

Sandiaga Uno Enggan Berandai-andai Masuk Kabinet Prabowo-Gibran

Regional
1.000-an Jumantik untuk Berantas Sarang dan Jentik Nyamuk di Babel

1.000-an Jumantik untuk Berantas Sarang dan Jentik Nyamuk di Babel

Regional
Calon Independen Pilkada Lhokseumawe Harus Miliki 5.883 Dukungan KTP

Calon Independen Pilkada Lhokseumawe Harus Miliki 5.883 Dukungan KTP

Regional
Alasan Bandara Supadio Pontianak Turun Status ke Penerbangan Domestik

Alasan Bandara Supadio Pontianak Turun Status ke Penerbangan Domestik

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com