Jenazah K lantas dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) H Abdul Manap, Kota Jambi.
Effendi menjelaskan, berdasarkan keterangan dokter, terdapat lebam di bawah mata korban, bagian kepala belakang remuk, dan lehernya patah.
Di samping itu, ada jejak kekerasan seksual pada kemaluan K.
Helmi, Ketua RT di kediaman korban, menjelaskan, otopsi dilakukan selama tiga jam pada Rabu (27/72022) malam.
"Kami mendapatkan penjelasan dari dokter, kalau K sebenarnya sudah meninggal dua hari sebelum jasad ditemukan. Artinya itu Sabtu (23/7/2022) sudah meninggal," bebernya.
Baca juga: Bocah 4 Tahun di Jambi Tewas di Septic Tank, Warga Patungan untuk Biaya Otopsi
Effendi mengungkapkan, sebelum jasad K ditemukan, keluarga sempat mendapatkan ancaman dari orang tak dikenal. Pesan itu dikirim lewat WhatsApp.
"Kami mendapat ancaman lewat WA. Dia menyuruh kami mencabut laporan hilangnya cucu kami," terangnya, dikutip dari Tribunnews.
Pengirim pesan itu mengaku membawa korban ke Palembang. Namun, saat keluarga membalas pesan itu, tak ada respons dari pengirim.
Kasus kematian K kini sedang diselidiki tim penyidik Subdit IV PPA Ditreskrimum Polda Jambi.
Polisi juga sudah melakukan olah tempat kejadian perkara dan meminta keterangan saksi-saksi.
Baca juga: Bocah 3 Tahun Tewas di Septic Tank, Dugaan Kekerasan Seksual hingga Keluarga Sempat Dapat Ancaman
Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Jambi, Suwandi | Editor: Teuku Muhammad Valdy Arief, Reni Susanti), Tribunnews.com
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.