Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Video Viral Penyandang Disabilitas Ditolak Naik KRL, Tim Advokasi Difabel Solo Bersurat ke KCI Minta Audiensi

Kompas.com - 29/07/2022, 11:41 WIB
Labib Zamani,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

SOLO, KOMPAS.com - Tim Advokasi Difabel (TAD) Kota Solo, Jawa Tengah, berkirim surat kepada PT KCI untuk audiensi pascaperistiwa viralnya calon penumpang penyandang disabilitas diduga ditolak masuk Kereta Rel Listrik (KRL) di Stasiun Solo Balapan.

Seperti diketahui, warga difabel tersebut ditolak dengan alasan kursi roda tiga yang dipakai ukurannya terlalu panjang.

"Kita baru berkirim surat ke PT KAI Daop 6 dan KCI. Ini proses suratnya baru masuk. Kita tetap mau mengadakan audiensi dan juga konsolidasi," kata Ketua Pelaksana TAD Kota Solo Sri Sudarti dihubungi Kompas.com, pada Jumat (29/7/2022).

Baca juga: Viral Video Warga Difabel Ditolak Naik KRL, Ini Tanggapan Gibran dan KCI

Dia mengatakan, surat tersebut sudah dikirim dan meminta dalam waktu 2x24 jam ada jawaban.

"Jadi langkah kita dari TAD itu juga di bawah SK Wali Kota baru mencoba berkirim surat untuk minta diagendakan seperti itu. Surat sudah dikirim. Kita minta waktu 2x24 jam untuk menindaklanjuti surat yang kami kirim," sambung dia.

Pihaknya menyayangkan peristiwa penolakan calon penumpang penyandang disabilitas masuk KRL sampai unggahannya viral di media sosial. Menurut dia, peristiwa ini baru pertama kali terjadi di Solo.

Padahal, ungkapnya, TAD Kota Solo pernah mengadakan pelatihan kepada petugas stasiun terhadap sensitivitas atau kepekaan kepada penyandang disabilitas yang menggunakan alat bantu.

"Lha kok bisa sampai terjadi seperti ini? Kemarin sudah koordinasi dengan KCI. Kemudian disarankan berkirim surat untuk audiensi dan klarifikasi," ungkap Sri.

Mengenai peristiwa penolakan itu, Sri menduga petugas stasiun yang berjaga belum memahami karena kebutuhan alat bantu penyandang disabilitas berbeda-beda.

"Mungkin kemarin itu di petugasnya menganggap alat bantu disabilitas kursi roda itu yang bisa masuk. Setelah kemarin saya lihat ternyata alat bantu yang digunakan itu mungkin kesulitan untuk masuk ke KRL," ungkap dia.

Pihaknya pun berharap ada regulasi terkait akses bagi penyandang disabilitas yang menggunakan alat bantu ketika masuk KRL.

"Kita sampaikan juga bahwa alat bantu disabilitas berbeda-beda. Karena dia pakai alat bantu yang dipakai sekarang nyaman, tapi petugas ini tidak boleh masuk. Seperti ini kita harus klarifikasi juga, kan ada aturan-aturannya juga," terang Sri.

Sebelumnya, sebuah video seorang difabel cerebral palsy diduga mendapat penolakan ketika naik KRL dari Stasiun Balapan Solo, Jawa Tengah, viral di media sosial (medsos).

Ia ditolak dengan alasan kursi roda tiga yang dipakai ukurannya terlalu panjang. Video berdurasi sekitar 2 menit 31 detik tersebut diunggah dalam akun Instagram @mlampahsolo.

"Ada yang tahu regulasi KRL untuk teman² difabel?," tulis caption akun tersebut.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Raih Gelar Doktor, Walkot Semarang Lulus dengan Predikat Summa Cum Laude

Raih Gelar Doktor, Walkot Semarang Lulus dengan Predikat Summa Cum Laude

Regional
Gibran Sebut Prabowo Rangkul Tokoh di Luar Koalisi Pilpres 2024

Gibran Sebut Prabowo Rangkul Tokoh di Luar Koalisi Pilpres 2024

Regional
Sosok Supriyanto Pembunuh Kekasih di Wonogiri, Residivis Kasus Pembunuhan dan KDRT

Sosok Supriyanto Pembunuh Kekasih di Wonogiri, Residivis Kasus Pembunuhan dan KDRT

Regional
Dorong Pemberdayaan Keluarga, Pj Ketua TP-PKK Sumsel Lantik Ketua Pembina Posyandu Kabupaten dan Kota Se-Sumsel

Dorong Pemberdayaan Keluarga, Pj Ketua TP-PKK Sumsel Lantik Ketua Pembina Posyandu Kabupaten dan Kota Se-Sumsel

Kilas Daerah
Di Hadapan Mendagri Tito, Pj Agus Fatoni Sebut Capaian Ekonomi di Sumsel Sudah Baik

Di Hadapan Mendagri Tito, Pj Agus Fatoni Sebut Capaian Ekonomi di Sumsel Sudah Baik

Regional
Bea Cukai Yogyakarta Berikan Izin Tambah Lokasi Usaha ke Produsen Tembakau Iris

Bea Cukai Yogyakarta Berikan Izin Tambah Lokasi Usaha ke Produsen Tembakau Iris

Regional
Blusukan ke Rusun Muara Baru, Gibran: Salah Satu Tempat yang Paling Padat

Blusukan ke Rusun Muara Baru, Gibran: Salah Satu Tempat yang Paling Padat

Regional
Pura-pura Servis Jam, Pasutri di Semarang Sikat HP Samsung S23 Ultra

Pura-pura Servis Jam, Pasutri di Semarang Sikat HP Samsung S23 Ultra

Regional
4 Kapal Ikan di Cilacap Terbakar, Kerugian Capai Miliaran Rupiah

4 Kapal Ikan di Cilacap Terbakar, Kerugian Capai Miliaran Rupiah

Regional
3.617 Wajib Pajak Magelang Gratis PBB, Berikut Syaratnya

3.617 Wajib Pajak Magelang Gratis PBB, Berikut Syaratnya

Regional
Saat Doa Ibu Mengiringi Pratama Arhan Bertanding...

Saat Doa Ibu Mengiringi Pratama Arhan Bertanding...

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam Berawan

Regional
Viral Keluhan Soal Kenaikan UKT Unsoed, Mahasiswa Merasa Ditodong

Viral Keluhan Soal Kenaikan UKT Unsoed, Mahasiswa Merasa Ditodong

Regional
Utang Pelanggan PDAM Magelang Capai Rp 150 Juta, Banyak Rumah Kosong

Utang Pelanggan PDAM Magelang Capai Rp 150 Juta, Banyak Rumah Kosong

Regional
Kronologi Pembunuhan Karyawan Toko di Sukoharjo, Korban Dicekik dengan Sabuk dan Dipukul Batu

Kronologi Pembunuhan Karyawan Toko di Sukoharjo, Korban Dicekik dengan Sabuk dan Dipukul Batu

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com