Dalam video itu terdengar percakapan antara calon penumpang KRL dengan beberapa petugas keamanan stasiun.
Dalam percakapan itu petugas menyarankan calon penumpang untuk menggunakan transportasi lain karena kursi yang roda tiga tidak bisa masuk ke dalam KRL.
"Kita menyarankan mas e naik transportasi yang lain karena ini perintah atasan," kata salah satu petugas dalam rekaman video tersebut.
Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka mengatakan, akan mencari tahu terkait video penyandang disabilitas yang ditolak naik KRL karena ukuran kursinya terlalu panjang.
"Harusnya enggak apa-apa. Coba nanti tak cari ya," ucap Gibran.
Putra sulung Presiden Jokowi ini pun membandingkan dengan transportasi bus BTS memperbolehkan penumpang difabel yang menggunakan kursi roda tiga.
"Numpak BST rak po-po (naik BST tidak apa-apa)," ungkap dia.
Gibran menyayangkan adanya insiden penolakan terhadap penyandang disabilitas naik KRL karena kursi rodanya terlalu panjang. Terlebih saat ini Solo sedang menjadi tuan rumah pelaksanaan ASEAN Para Games 2022.
"Iya, kita tuan rumah ASEAN Para Games terus ada kaya gitu. Nanti saya coba saya cari. Harusnya boleh. Coba nanti kita komunikasikan ya," terang Gibran.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.