Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Pencuri Sembelih Kambing di Banyumas, Polisi Duga Pelaku Sengaja agar Tak Ketahuan Warga

Kompas.com - 27/07/2022, 21:05 WIB
Maya Citra Rosa

Penulis

KOMPAS.com - Beberapa waktu lalu, kasus pencurian belasan kambing di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah masih menjadi misteri bagi warga sekitar.

Hal ini karena baru pertama kali pencurian dilakukan dengan menyembelih sebagian kambing dan meninggalkannya begitu saja di kandang.

Kasat Reskrim Polresta Banyumas Kompol Agus Supriadi mengatakan, berdasarkan hasil penyelidikan sementara kejadian itu murni kasus pencurian.

"Menurut analisis kami di lapangan itu murni pencurian hewan untuk dijual kembali," kata Agus dikutip dari Kompas.com, Rabu (27/7/2022).

Pelaku diduga sengaja menyembelih sebagian kambing di kandang agar aksinya tidak diketahui warga sekitar.

"Kemungkinan disembelih karena saat melakukan aksi itu kambingnya bersuara, sehingga disembelih," ujar Agus.

Baca juga: Geger Pencurian Belasan Kambing di Banyumas, Disembelih dan Ditinggalkan di Lokasi

Agus menambahkan, jumlah pelaku diperkirakan lebih dari dua orang. Para pelaku juga diduga menggunakan mobil pikap untuk membawa hasil curiannya.

"Ada rekaman CCTV yang menunjukkan ada mobil pikap tapi masih kami dalami," ungkap Agus.

Sebelumnya diberitakan, geger aksi pencurian belasan kambing di Desa Cikidang, Kecamatan Cilongok, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, pada Sleasa (26/7/2022) dini hari.

Pencurian tersebut menjadi perhatian warga setempat karena pelaku menyembelih sebagian kambing dan meninggalkannya di sekitar lokasi kandang.

Sumber: Kompas.com (Penulis Kontributor Banyumas, Fadlan Mukhtar Zain | Editor Ardi Priyatno Utomo)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KSP Kopdit Pintu Air Minta Perbaikan Jalan, Pj Bupati Sikka: Saya Tidak Janji tapi Saya Catat

KSP Kopdit Pintu Air Minta Perbaikan Jalan, Pj Bupati Sikka: Saya Tidak Janji tapi Saya Catat

Regional
Keluarga Kalin Puas Pratu FS Jadi Tersangka, Minta Pelaku Dihukum Mati

Keluarga Kalin Puas Pratu FS Jadi Tersangka, Minta Pelaku Dihukum Mati

Regional
3 Desa di Bangka Belitung Terendam Banjir, 225 Jiwa Terdampak

3 Desa di Bangka Belitung Terendam Banjir, 225 Jiwa Terdampak

Regional
Gara-gara Tak Dikasih Tembakau, ODGJ di NTT Aniaya Ayah dan Bunuh Kakeknya

Gara-gara Tak Dikasih Tembakau, ODGJ di NTT Aniaya Ayah dan Bunuh Kakeknya

Regional
Siswi SD di Padang Pariaman Tewas Terbakar Saat Gotong Royong di Sekolah, Luka Bakar 80 Persen

Siswi SD di Padang Pariaman Tewas Terbakar Saat Gotong Royong di Sekolah, Luka Bakar 80 Persen

Regional
Kapal Pengangkut Karam, 40 Ton Beras Bulog Basah

Kapal Pengangkut Karam, 40 Ton Beras Bulog Basah

Regional
Jalur Pantura Semarang-Demak Macet Parah, Apa Penyebabnya?

Jalur Pantura Semarang-Demak Macet Parah, Apa Penyebabnya?

Regional
Jalan Provinsi dan Negara di Rejang Lebong Terhantam Longsor

Jalan Provinsi dan Negara di Rejang Lebong Terhantam Longsor

Regional
Seorang Anak Hilang Terseret Ombak di Pantai Jetis Cilacap

Seorang Anak Hilang Terseret Ombak di Pantai Jetis Cilacap

Regional
Warung Seblak di Ciamis Diserbu Ratusan Pelamar Kerja, Pemilik Hanya Terima 20 Orang

Warung Seblak di Ciamis Diserbu Ratusan Pelamar Kerja, Pemilik Hanya Terima 20 Orang

Regional
Cerita Pengacara Vina Cirebon, Suami Dibunuh 6 Tahun Lalu di Lampung dan 7 Pelakunya Belum Ditangkap

Cerita Pengacara Vina Cirebon, Suami Dibunuh 6 Tahun Lalu di Lampung dan 7 Pelakunya Belum Ditangkap

Regional
Warga Lampung Barat Diminta Waspadai Cuaca Ekstrem

Warga Lampung Barat Diminta Waspadai Cuaca Ekstrem

Regional
Mandi di Laut, 4 Orang di Purworejo Terseret Ombak, 1 Belum Ditemukan

Mandi di Laut, 4 Orang di Purworejo Terseret Ombak, 1 Belum Ditemukan

Regional
Status Gunung Kelimutu Naik dari Level Normal ke Waspada

Status Gunung Kelimutu Naik dari Level Normal ke Waspada

Regional
Kawah Panas Bumi Erupsi, Aktivitas Pertanian dan Pariwisata Dihentikan Sementara

Kawah Panas Bumi Erupsi, Aktivitas Pertanian dan Pariwisata Dihentikan Sementara

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com